Princess!

2508 Words
    Princess mengeluarkan cokelat batangan yang tadi sempat Arlan berikan padanya. Hari ini, hari yang begitu membahagiakan bagi Princess. Kenapa? Karena ia dan Arlan resmi menjadi sepasang kekasih!     Ah, Princess jadi malu sendiri memikirkan apa yang akan mereka lakukan nanti. Princess langsung membayangkan saat mereka kencan ke taman bermain, menikmati waktu sore di kafe. Atau berjalan santai di taman kota. Betapa romantisnya. Princess menangkup pipinya yang memerah. Ia benar-benar bahagia saat ini. Bahkan Princess bisa mendengar detak jantungnya yang menggila saat ini. Jadi, tidak perlu diragukan lagi jika dirinya memang begitu bahagia dengan statusnya sebagai kekasih dari senior tampan itu.     Namun sayangnya, Arlan melarang Princess menceritakan hubungan mereka pada siapa pun. Termasuk kedua orang tua Princess, serta kembar ABC. Padahal Princess ingin menceritakan tentang statusnya, setidaknya pada Tano sahabatnya. Yang tadi siang memang tengah mengikuti olimpiade Matematika, sehingga tak bisa menyaksikan Arlan yang menyatakan cintanya pada Princess. Ya, hanya pada Tano, Princess ingin memberitahukan rahasia yang membahagiakan ini. Karena tidak mungkin bagi Princess untuk mengatakan hal itu pada kakak atau bahkan kedua orang tuanya. Princess yakin, saat itu juga papa dan ketiga kakaknya yang protektif akan segera memburu pria yang bernama Arlan.     Ponsel Princess di atas nakas terdengar berdering berkali-kali, tanda banyak pesan yang tengah masuk ke dalam ponselnya itu. Dengan sigap ia menarik ponsel tipis berlogo durian digigit miliknya. Ternyata pesan beruntun dari kembar ABC dan Farrell yang masuk. Keluarganya memang tengah menghadiri pesta pembukaan perusahaan cabang rekan bisnis Farrell. Dan kini Princess tinggal bersama para pelayan serta para pengawal yang berjaya ketat di area rumahnya.     Princess tidak ikut pergi, bukannya Princess tak diajak, hanya saja Princess menolak ikut. Princess tengah merasa terlalu bahagia dan tidak ingin ke luar dan bertemu dengan orang lain. Jika pun Princess ikut, Princess akan kesulitan untuk menyembunyikan perasaan dan menjaga rahasianya agar tidak terungkap saat itu juga. Lagi pula, kembar ABC pun tak setuju jika Princess ikut. Karena mereka yakin, Princess akan menjadi pusat perhatian, para tamu undangan yang sebagian besar pasti dan kembar ABC tidak suka hal itu.     Setelah membalas satu persatu pesan dari kembar ABC dan Farrell, Princess memutuskan untuk melihat akun kamuTube miliknya. Betapa bahagianya Princess saat melihat subcribersnya makin banyak dari pada sebelumnya. Ini artinya Princess juga bisa menambah pundi-pundi uang secepatnya. Karena itu, Princess memutuskan untuk mengadakan siaran langsung mukbang malam ini. Sebelum itu, lebih baik Princess turun ke dapur dulu. Karena Riri tidak ada otomatis Princess harus membuat cemilannya sendiri. Menurut Princess, jika membuatnya sendiri, ia bisa menakar dan memastikan semua makanannya sesuai dengan selera.     "Malam sayang. Mau Auntie buatkan cemilan?" tanya Gwen saat melihat Princess memasuki dapur. Gwen kini sudah berkeluarga, tetapi Gwen masih tetap bekerja di kediaman keluarga Dawson.     "Malam Auntie. Enggak, Princess mau buat sendiri aja," jawab Princess sembari memasang senyum manis yang membuat Gwen tak bisa menahan diri untuk ikut tersenyum.     Mendengar apa yang dikatakan oleh nona muda mereka, maka semua pelayan dan staf dapur berbaris di luar area memasak. Semua orang memberikan ruang yang nyaman badi Princess untuk menikmati sesi memasak yang memang menjadi hobi badi Princess. Ada peraturan tak tertulis, jika Princess akan memasak, semua staf dapur harus menghentikan kegiatan mereka, serta tak ikut campur dalam masakan Princess. Meskipun begitu, masakan Princess sama sekali tidak bisa dianggap remeh. Rasa masakah Princess bahkan bisa menyaingin masakan buatan Riri.     Tentu saja, hal itu tidak terlepas dari fakta jika Princess sudah terbiasa memasak sejak usia dini. Dengan cekatan Princess menggunakan keahliannya untuk membuat cemilan mukbangnya. Ternyata Princess akan membuat pasta porsi besar. Ditengah kesibukannya itu, Princess meminta Gwen untuk memesan ayam goreng tepung di tempat langganan Princess. Gwen hanya mengangguk dan tersenyum tipis, Princess memang tak berubah. Di matanya, Princess masih sama saja. Anak kecil yang menggemaskan, dengan nafsu makan yang luar biasa.     Princess bertepuk tangan senang saat masakannya sudah selesai. Dua mangkuk pasat porsi besar telah tersanji menggugah selera siapa pun. Aroma lezat menguar dan memenuhi dapur, membuat semua orang yang berada di san tergiur untuk mencicipinya barang satu suap saja. Princess membawa salah satu mangkuk lalu berkata pada staf dapur, "Satu mangkuk lagi buat kalian. Bagi-bagi ya!"     Para pekerja terlihat senang. Nona muda mereka memang selalu mau berbagi. Ketika memasak, Princess memang selalu memasak dalam porsi besar. Selain porsi makan Princess memang besar, Princess juga sering membagi masakannya untuk dicicipi oleh para staf dapur. Karena hal itulah, yang membuat orang-orang berpikir jika kedua orang tua Princess benar-benar terberkahi dengan memiliki seorang putri yang sepertinya.     Tak lama, kini Princess sudah tiba di kamarnya yang bernuansa kuning. Ia mulai membereskan meja dan menata makanan saat Gwen tiba serta menyerahkan satu nampan berisi ayam goreng tepung original.  "Auntie, Princess mau siaran. Tapi Auntie jangan laporan sama Papa atau kembar ABC ya. Kalo sama Mama, baru boleh,” ucap Princess pada Gwen.     Gwen yang mendengarnya tentu saja mengangguk patuh. "Apa perlu Auntie temani?" tanya Gwen.     "Enggak usah. Mending Auntie gabung sama yang lain. Princess udah masakin pasta, banyak banget. Coba Auntie cicipin!!" seru Princess semangat.     "Iya, Auntie pergi dulu ya. Jika perlu sesuatu segera bunyikan bel dan panggil Auntie," ucap Gwen pada nona mudanya.     "Oh iya, Auntie Princess boleh minta tolong gak? Tolong kelonin Lo-lo ya," pinta Princess polos dengan menyuguhkan senyum manisnya.     Gwen mau tak mau mengangguk. Padahal dalam hatinya, ia merasa ngeri jika harus berurusan dengan anak singa itu. Kenapa? Karena sebenarnya Lo-lo hanya patuh pada Princess. Anak singa itu lebih agresif dari pada singa-singa sebelumnya yang pernah di rawat oleh keluarga Dawson. Intinya anak singa kali ini, hanya mau mengikuti apa yang dikatakan Princess, dan akan sangat galak pada yang lainnya. Terutama pada kembar ABC.  Princess mengikuti Gwen setelah Gwen ke luar, Princess segera mengunci pintu kamarnya. Hanya mewanti-wanti takut jika kembar ABC pulang lebih cepat dan mengganggu dirinya yang tengah melakukan siaran langsung.     Princess merapikan tampilannya sebelum duduk dan akan menyalakan kamera. Tapi ponselnya kembali berdering, dering tanda telepon masuk. Pipi Princess memerah saat melihat siapa yang menghubunginya. Setelah berdehem beberapa kali, Princess mengangkat telepon tersebut. "Halo Kak Arlan," sapa Princess dengan malu-malu.     Kekehan Arlan terdengar keras. "Halo Princess cantik. Lagi apa?" tanya Arlan dengan suara merdunya.     Princess melihat mangkuk pastanya. Ia terlihat ragu untuk menjawab. Apa selama ini Arlan sering menontonnya melakukan mukbang? Jika iya, apa yang Arlan pikirkan saat melihat dirinya makan dengan rakus dan menghabiskan berporsi-porsi makanan? Apa Arlan juga berpikiran sama dengan beberapa orang yang menganggap orang-orang yang melakukan mukbang itu terlihat menjijikan karena memakan banyak makanan dengan rakus.     "Hei Princess? Kamu masih di sana?" tanya Arlan lagi mencoba memeriksa takutnya Princess malah tertidur saat mengangkat teleponnya ini.     Mendengar pertanyaan Arlan, dengan lugunya Princess pun mengangguk. Namun sedetik kemudian Princess berteriak setelah menyadari kebodohannya. "Iya Princess masih di sini Kak! Ekhm Kakak ada apa nelpon Princess?" tanya Princess.     "Ehm, satu minggu lagi aku bakal UN. Artinya kita bakal susah buat ketemu atau ngobrol bareng seperti biasanya. Tentu karena aku yang sibuk melanjutkan pendidikan, dan kamu yang juga sibuk untuk ujian kenaikan kelas ...,"     Princess tercenung. Ia baru ingat jika Arlan memang kakak kelas yang usianya terpaut cukup jauh dengannya. Parahnya lagi, Arlan telah memasuki usia dewasa di mana dia akan segera memasuki lingkup sosial yang lebih luas. Hal itu membuat Princess takut. Takut jika ketika Arlan berkuliah di tempat yang jauh darinya, pacar yang baru berusia satu harinya itu akan melupakan dirinya.     "Princess?" panggil Arlan lagi untuk memastikan jika Princess masih berada di ujung sambungan telepon.     "Ah, iya Kak?" Princess malah bertanya kembali.     "Jadi, besok kita pergi?" tanya Arlan tiba-tiba pada Princess.     Tentu saja Princess mengedipkan matanya bingung. Ia tadi tak sempat memperhatikan apa yang disampaikan oleh Arlan. "Hehe Kak tadi Princess ngelamun. Jadi Princess gak tau Kakak ngomong apa," ucap Princess malu. Arlan hanya terkekeh pelan mendengar kejujuran Princess. Gadis yang kini berstatus sebagai kekasihnya ini memang memiliki sejuta tingkah yang membuatnya gemas.     "Kakak tadi bilang, gimana kalo besok kita kencan. Taman bermain sepertinya cocok untuk kencan pertama kita. Jadi bagaimana?"     Princess terdiam. Tunggu, ini serius?     Princess kencan?     Kencan?!!!     Kyaaa, ini kencan pertama di hidup Princess!     Jadi tak ada alasan untuk menolaknya. Princess langsung menjawab iya. Tanpa berpikir bagaimana esok ia haru meminta izin pada ketiga kakaknya serta Farrell yang super protektif.     "Ya udah, besok mau Kakak jemput atau bertemu di taman bermain saja?"     "Ketemuan di taman bermain aja Kak," jawab Princess cepat.     "Oke. Sekarang tidur gih, udah malem. Tidur yang nyenyak, mimpiin Kakak biar Princess mimpi indah,” ucap Arlan lembut dan membuat Princess lagi-lagi tak bisa menahan senyumannya.     "Hehe iya Kak. Good night."     "Good night my Chubby."     Jantung Princess berdentum kuat saat mendengar Arlan memanggilnya dengan panggilan 'my Chubby'. Princess merasa sangat spesial saat mendapatkan panggilan itu. Ia menangkup kedua pipinya yang terasa pegal karena tersenyum terus menerus.  Setelah menepuk-nepuk pipinya pelan, berharap agar dirinya kembali normal. Princess segera menghidupkan kamera dan melakukan siaran langsung di chanel kamuTube miliknya.     Awalnya siaran berlangsung lancar. Siaran Princess tak pernah sepi penonton dan komentar. Princess terus menikmati pastanya sampai matanya melotot ketika melihat sebuah komentar di antara komentar-komentar lainnya. Komentar Arlan itu diikuti oleh banyak komentar di bawahnya.   Icikiwir Emang beda ya sama kembar ABC, ini mah produk subur! Tong Sampah Princess masih belom diet ya? Manda Eh Princess udah diet tau, gue temen sekelasnya. Dan setau gue, dia udah diet! Si Bacot Serius udah diet? Kok gak ada perbedaannya sih?! Pinpon Wkwk makan terus bossque!! Princesslovers I Love You!!! Arlando Suardana Chubby, kok malah siaran? Kan tadi katanya mau tidur. KangBerak  Gila, Kak Arlan komentar! Tadi apa katanya? Chubby? Panggilan kesayangan? Sisil  Kyaaa Kak Arlan Teletabis  Arlan kok ngomong gitu? Tadi abis telponan ya? Truk Goyang  Eh jangan-jangan beneran kalo Arlan sama Princess itu jadian! Sobat Ambyar  Serius?? Asdfghijkl  Biasanya Arlan sama Princess makan siang bareng kan? SayangEmak2   wah gk nyngka Arlan sleranya begini KangBerak  si Princess selera Arlannnnnn Blekping  yeu Arlan jangan pacaran sama Princess, itu berat. PrincessLovers  emang kenapa gak usah banyak bacot lu!! Lala yang imoet  Princess jangan bikin malu Arlan dong. Masa Arlan ganteng-ganteng gitu, punya pacar gendut. Diet dong. Kagak ada usahanya banget. Arlando Suardana  Apa salahnya kalo kita telponan? Dan apa salahnya kalo kita pacaran? Emang kita ngerugiin Nusa dan bangsa? Enggak kan? Teletabis Enggak ada yang salah Bang. Yang salah cuma satu, Princess GENDUT!! KangBerak kapslok jebol bosque!! SayangEmak2 orang missqueen mah begitu!! Suka sirik!! Si Bacot  Princess kurusin badan dung. Kasian kembar ABC pasti malu punya adek gendut, tinggal gelindingin doang. Teletabis Princess satu lagi, jangan makan jatah makanan kembar ABC dong!! Kasian mereka makin kurus, kamu lo malah makin GENDUTS. Inget ada azab buat orang gendut!       Princess menghentikan siarannya. Ia menatap kosong pada kolom komentar yang terus dipenuhi oleh komentar-komentar baru. Beberapa kali, Princess bisa melihat Arlan yang memberikan komentar yang membela dirinya. Namun selebihnya, Princess hanya melihat komentar orang-orang yang menghujat bentuk tubuhnya. Princess kira, semuanya tak akan lagi membullynya. Tapi ternyata, kini malah makin parah. Semua orang membandingkan dirinya dengan anggota keluarganya yang lain.     Princess tidak suka. Princess ingin menunjukkan jika dirinya juga bisa kurus dan bertubuh bagus seperti kakak atau mamanya. Princess akan menunjukkan hal itu. Princess melirik kembali pada kolom komentar. Dan saat itu pula, Princess merasakan perutnya yang bergejolak. Mual tak tertahankan. Princess berlari menuju kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya.     Hal seperti ini sudah sering dialami oleh Princess tapi Princess merasa jika hal ini adalah hal wajar. Ia kembali masuk ke dalam kamar. Sebuah ide terlintas dalam pikirannya. Princess harus cepat kurus. Kenapa? Karena Princess tak mau mempermalukan keluarganya lagi. Apalagi kini sudah ada Arlan, ia tak mau Arlan juga merasakan hal yang sama.     Princess mengeluarkan botol obat yang selama ini rajin ia konsumsi dari laci dibawah ranjangnya. Tempat rahasia, di mana Princess menyimpan barang-barang pribadi miliknya. Tempat ini hanya dirinya sendiri yang mengetahuinya. Bahkan kembar ABC dan kedua orang tuanya yang dulu merancang kamar Princess, tak mengetahuinya. Princess membaca takaran obat yang berada dalam kemasan obat. Princess memutuskan untuk menambah dosis obat, sesuai dengan arahan dalam kemasan tersebut.     Tampaknya Princess lupa jika dirinya telah mengkonsumsi obat tersebut tak lebih dari dua jam yang lalu. Kini Princess mengeluarkan empat buah obat dan menelannya sekaligus. Setelah itu, Princess mengeluarkan botol obat lainnya dan berniat kembali menelan beberapa pil obat lainnya. Namun, tangan Princess tiba-tiba bergerak sendiri dan seluruh obat di tangannya jatuh berserakan.  Princess tak menyadari jika tindakannya tengah diawasi oleh sepesang mata yang berada di sudut kamarnya. Pemilik mata tersebut tampak geram dengan tingkah Princess.       ***           "Pa, kami akan mengecek Princess lebih dulu," ucap Aio dan melangkah terlebih dahulu meninggalkan Benny dan Cendric yang tengah berusaha mencium pipi mama mereka yang tengah tertidur di dalam gendongan Farrell. Mereka memang baru saja kembali dari pesta. Karena terlalu lelah, Riri sudah jatuh tertidur semenjak di perjalan pulang tadi.     Farrell melotot saat kedua putranya itu berhasil mencium pipi Riri yang masih terlihat nyenyak dalam gendongannya. Tapi ia tak berkomentar banyak dan memilih segera membawa Riri ke kamar, tampaknya istrinya itu benar-benar kelelahan. Tentunya, Farrell tidak ingin Riri sampai tidurnya kurang nyaman dan membuat tubuh Riri malah sakit esok hari. Maka dari itu, Farrell harus segera membaringkan Riri di atas kasur mereka yang empuk.     Sementara itu, kini Benny dan Cendric tiba di depan pintu kamar Princess keduanya melihat Aio yang belum masuk ke kamar Princess dengan kening mengerut. "Kenapa?" tanya Cendric pada kembaran tertuanya itu.     "Pintunya terkunci. Tidak biasanya," jawab Aio merasa aneh dengan hal ini. keningnya bahkan terlipat dalam-dalam, menunjukkan jika dirinya memang tengah menganalisa hal aneh ini.     "Mungkin Princess masih melakukan siaran mukbangnya," ucap Benny mengutarakan kemungkinan yang tengah terpikirkan olehnya.     "Tidak. Siaran Princess selesai satu jam yang lalu." Cendric menunjukkan layar ponselnya. Diam-diam, Cendric memang sering memeriksa chanel kamuTube milik Princess. Sayangnya, Cendric sama sekali tidak pernah melihat hujatan yang dialamatkan pada adiknya itu. Karena Princess rajin menghapus satu persatu komentar jahat, karena memikirkan kemungkinan salah satu keluarganya melihat hal itu.     Firasat kembar ABC mengatakan ada hal yang tidak beres yang tengah terjadi pada adik mereka. Benny segera berlari mencari kunci cadangan yang biasanya Riri simpan di lemari di lantai satu. Karena langkah kaki Benny yang panjang, tak lama ia sudah kembali lagi ke hadapan kedua kembarannya dan menyerahkan kunci pada Aio.       Aio menerimanya dan membuka pintu. Ruangan gelap segera menyambut mereka. Kening ketiganya mengerut. Biasanya lampu tidur akan tetap menyala ketika Princess tidur. Tapi kali ini tidak.  Perasaan tak enak makin menguasai hati ketiganya. Cendric segera menekan saklar lampu, tapi lampu tetap mati. Sepertinya lmpu kamar Princess rusak. Jadi, Aio menyalakan senter ponselnya. Ketiganya terkejut saat tak melihat Princess di atas ranjang. Cencen segera masuk ke ruangan baju Princess, Benny memeriksa setiap sudut kamar. Sedangkan Aio melangkah menuju kamar mandi.     Aio membuka pintu kamar mandi yang tak terkunci. Dan alangkah terkejutnya Aio saat melihat Princess yang meringkuk di dekat closet dengan sisa-sisa muntahan berbau tak sedap yang membasahi lantai serta gaun tidur Princess. Di tangannya, ada botol obat yang isinya bertaburan di lantai. Wajah Aio memucat, tubuhnya juga menegang saat dirinya dengan mudah membaca apa yang telah terjadi pada adiknya.     "Princess!"     Teriakan Aio menarik kedua kembarannya untuk masuk ke kamar mandi. Ketiganya berubah cemas saat Princess tak kunjung sadar. Aio mengecek nadi Princess. Dan ia segera mengangkat Princess saat merasakan detak nadi Princess sangat lemah. Bahkan Aio hampir tak bisa merasakannya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD