Pemakaman, sepertinya dia akan membawaku ke makam Zia. Lebih baik aku pura-pura nggak tahu aja, aku mau lihat seberapa jujur dia.” Batin Maura saat sadar jika mobil yang mereka kendarai berhenti di sebuah pemakaman umum. Dewa segera mematikan mesin mobilnya dan segera turun dari mobilnya. “Ayo turun.” Mereka segera turun dari dalam mobil, Maura yang sudah berdiri di luar mobil terlihat mengedarkan pandangannya di sekeliling tempat itu. Tanpa Maura sadari rupanya Dewa sudah berdiri di sampingnya dan langsung menggandeng tangannya. Tidak berapa lama mereka sudah ada di sebuah makam. Terlihat batu nisan bertuliskan nama Zia. “Ini wanita yang sudah membuatmu cemburu selama ini, jika kau bertanya apakah aku mencintainya? Kamu benar aku sangat mencintainya lebih dari apapun.” Dewa berj