"Iya Yah, ini Rana sudah selesai urus berkas di Rumah Sakit." Kubalas pesan singkat Ayah yang menanyakan apakah urusanku di Rumah Sakit sudah selesai belum. Rumah Sakit Permata, Rumah Sakit yang kuharapkan akan menjadi batu pijakan pertamaku dalam meraih mimpi di Kota yang baru untukku ini. Layaknya orang tua yang akan melepas anaknya pergi untuk pertama kali, pagi hari tadi Ibu sudah sibuk menelponku, mengingatkanku akan ini dan itu, membuatku yang baru dua hari berada di Jakarta langsung rindu akan rumah. Begitupun dengan Ayah, saking khawatirnya beliau denganku, pesan dan wanti-wanti beliau agar aku tidak mengemudi sendirian di Jakarta yang sarat akan kemacetan sampai bosan kudengar. Kupikir seorang Arsitek seperti Ayah hanya berdiri santai mengawasi pembangunan, nyatanya Ayah pagi