Part 8

527 Words
Diandra perlahan lahan membuka mata ,mengerjap ngerjapkan dengan perlahan. Diandra menatap langit langit hotel,diandra memejamkan matanya sebentar lalu menggeliat dan segera bangun dari posisi tidurnya,iapun beranjak dari tempat tudur berjalan menuju nakas menggambil ponsel dan air mineral lalu meneguknya sampai habis. Diandra melihat begitu banyak pesan masuk dari jonatan dan panggilan tidak terjawab dari indonesia. Diandra menghapus pesan dari jonatan tanpa mau membacanya terlebih dahulu. Lalu mendial namer dari indonesia. “halo dad,aku harap dad memberiku kabar baik”diandra menanyakan keputusan daddynya atas permintaan yang ia ajukkannya beberapa waktu lalu. “dengan senang hati sayang,dad menunggumu diindonesia. Kembalilah sayang,daddy akan segera urus semuanya” “thanks dad,i love u dad”diandra memutar bola matanya setelah mengatakannya. “i love u too sayang,daddy menunggu mu sayang,dan jangan kecewakan Daddy,daddy yakin kau lebih cerdas dari pada jonatan” Diandra merasa muak jika terlalu lama bicara kepada pria paruh baya itu,sebelum mematikan ponselnya diandra berkata”dengan senang hati dad,aku akan berusaha” “ini semua aku lakukan demi jonatan dad bukan kau...!!maafkan aku dad,aku sedikit kejam terjadapmu,itu sepandan dengan kekejamanmu terhadap kami dad”batin diandra. Setelah sambungan telfonya terputus diandra mengirim pesan singkat kepada jonatan. “jangan kawatirkan aku b******n,tetaplah berkonsentrasi dalam pekerjaanmu” Tanpa menunggu balasan dari jonatan diandra segera mematikan layar ponselnya dan meletakkan kembali ponselnya diatas nakas. Maaf jo,aku ingin sendiri dulu...!! Diandra masuk kekamar mandi menuju wastafel membasuh muka dan menggosok gigi,diandra menghentikan sejenak lalu memandang cermin didepannya terlihat busa pasta gigi yang mengembung di dalam mulutnya. “Oh tuhan benarkah aku harus menggosok gigiku saat berciuman dengan william,itu konyol. Bukankan aku menyukai ciuman b******n itu,oh kau benar-benar b******n seksi william. Bukan bibirmu saja yang aku rindukan saat ini tapi juga tubuhmu will,d**a bidangmu rahang kokohmu dan b****g seksimu,ah semua yang ada pada dirimu aku benar-benar merindukannya” Diandra menggeleng-gelengkan kepalanya membuang jauh-jauh pikiran kotornya dan melanjutkan kembali menggosok giginya. ** Diandra meninggalkan hotel menuju aparteman jonata. Diandra ingin mengambil sedikit keperluanya yang ia perlukan selama dihotel. Diandra melajukan mobilnya tidak butuh waktu lama untuk sampai kepartemen jonatan. Diandra memarkirkan mobilnya diarea parkir apartemen . Diandra keluar dari mobillnya menuju lift. Sesampainya didalam apartemen diandra tidak menemukan keberdaan jonatan. “Mungkin dia ada dikantor,sukurlah setidaknya aku bisa cepat keluar dari sini tanpa pertanyaan-pertanyaan bodoh jonatan” Setelah merasa cukup lengkap barang-barang yang ia butuhkan diandra menyeret kopernya melangkah menuju pintu apartemen. Tanpa ia sadari jonatan sudah berdiri diambang pintu apartemen. “mau kemana kau diandra?” “aku akan mengurus bisnisku yang ada diluar kota jo”diandra menjawab pertanyaan jonatan dengan kebohongannya. “Apakah kau tidak mau memberi penjelasan padaku,setelah kekacauan yang kau buat kemarin” Tanpa rasa bersalah diandra menjawab”aku rasa tidak perlu jo,dan itu bukan hal besar” Jonatan merasa ada yang aneh,jonatan menatap diandra dengan tatapan menyelidik tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. “minggir jo aku mau pergi,supirku sudah menunggu dibawah” Maaf jo aku berbohong lagi padamu..!! Tanpa menunggu respon dari jonatan diandra sedikit mendorong tubuh jonatan agar segeran memberinya jalan. “tunggu diandra,kapan kau akan kembali?” Diandra mengerdikkan bahunya,tanpa melihat kearah jonatan,diandra tetap melangkah meninggalkan jonatan dan berkata”entahlah jo”.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD