Part 9

1102 Words
William clark edmond Dimana kau scarlett,maaf,maafkan aku. Tunggu apa yang sedang aku pikirkan,aku tidak akan minta maaf aku tidak bersalah,ah b******k kau scarlett. Kau sudah berhasil mbuatku kacau..!! Tanpa berfikir panjang,aku mengeluarkan ponsel dari saku celana mendial nomer jonatan,ya hanya jonatan yang tau dimana gadis itu sekarang,sudah hampir seminggu aku tidak bertemu dengannya setelah kejadian diapartemen waktu itu. Semenjak kejadian itu aku berusaha mencari tau apa yang wanita itu lakukan pada perusahaan baru jonatan yang dia ambil alih,apa yang dia lakukan dengan perusahaan itu,aku menyuruh salah satu orang kepercayaanku menyelidiki apa yang wanita itu lakukan dengan ide ide gilanya,karena setelah kejadian diapartemenya itu dia tidak lagi menghubungiku. ternyata dugaanku salah,scarlett bukanlah wanita yang seperti aku pikirkan dia benar-benar wanita jenius. Dia memikirkan semuanya dengan matang tanpa campurtanganku maupun jonatan. Ayolah jo angkat telfonku b******k,aku merasa frustasi karena jonatan tidak segera mengankat telfonnya. Jonatan adalah satu-satunya yang bisa membantuku sekarang. "jonatan kau dimana?"tanyaku ketika dia mengangkat telfonku yang kesekian kali. Disbrang sana jonatan dengan sedikit berteriak terdengar kecemasan dalam nada bicaranya"Aku dalam perjalanan kekantor diandra,will aku butuh bantuanmu will" "hey tenanglah jo,apa yang bisa aku bantu"kecemasanku mulai menjadi jadi mendengar jonatan yang terdengar frustasi. "diandra tidak dindonesia tidak juga dikantor ku sudah limahari ini dia tidak datang kepartemen,aku sudah menghubunginya tapi ponselnya tidak bisa dihubungi will,aku takut dia berbuat hal gila will," "tidak akan ada yang terjadi padanya jo.tenanglah jo.aku akan membantumu" "terimakasih seblumnya will,aku sudah merepotkanmu,harusnya aku tidak melibatkanmu" "it's ok,dimana aku harus mencarinya jo?" "Terserah kau will,lakukan sebisamu"jawabnya sebelum mematikan telfon. Sial..!!kemana aku harus nencarimu scarlett.oh tuhan bawa dia kembali padaku,aku akan meminta maaf padanya. Sebelum aku melangkah keluar dari ruangan kerjaku,bunyi ponsel membuat langkahku terhenti. "Ada apa edo?" "apakah mr.bisa datang kemari?" "katakan ada apa edo jangan membuatku marah" "ada sedikit masalah dihotel mr.edmond" "baiklah edo setengah jam lagi aku sampai" "baiklah mr." Shit...!!dengan frustasi aku menendang tempat sampah yang ada disebelahku. Scarlett lebih penting tapi perusahaan juga penting,oh no apa yang harus aku lakukan,scarlett bersabarlah aku akan menyelesaikan masalah ini dan segera mencarimu. Dengan langkah cepat aku segera menuju lift. Setelah pintu lift terbuka dengan langkah yang terburu-buru aku melangkah kearea parkir. Aku setengah berlari menuju mobil,mengemudi menuju hotel. Pikiranku benar-benar kacau. Tidak butuh waktu lama mobilku sampai dihotel edmond. Menepikan mobil tepat didepan lobby hotel,terlihat edo berdiri didepan pintu masuk hotel. Dengan segera aku keluar dari mobil,mengahapiri edo. "Apa masalahnya cukup rumit edo..??" Edo mengangguk"mari ikut saya mr.edmond" Aku mengikuti langkah edo,edo membukakan pintu ruang kerjanya terlihat sudah ada beberapa karyawan duduk disana. Edo adalah orang kepercayan dad. "silahkan duduk mr.edmond" "Ada masalah apa edo?aku tidak memiliki banyak waktu." Edo memulai membicarakan masalah perusahan dan diikuti karyawan bagian keuangan yang menjelaskan masalah yang dihadapi hotel ahir-ahir ini,edo terlihat berdebat serius dengan karyawan keuang. Tanpa mau menyela perdebatan mereka. Aku tetap memperhatikan edo sesekali. "bagaimana pendapat anda mr.edmond?" Yang sedari tadi aku hanya diam dan hanya membaca berkas-berkas yang edo berikan,akhirnya aku mendongak untuk menatapnya. "perlukah aku memberi pendapat edo,jika dari tadi kau dan karyawan lain saling berdebat tanpa menghiraukan keberadaanku" Seketika wajah edo berubah,menundukkan wajahnya tidak berani menatapku. Terlihat jelas ketakutan dan rasa bersalahnya. Aku menegakkan tubuhku sambil merenggangkan dasi dan melirik jam,dan kembali berkata"tiga jam kau membuang waktuku percuma,jadi tidak ada gunanya aku berada disini." Semua karyawan dan edo yang berada disana tidak berani metapku. "Aku tau kau akan bisa menyelsaikan semua ini edo. Aku tau kau punya patner kerja yang cukup hebat,aku percayakan semua padamu edo,aku harap besok pagi berkas-berkas itu sudah ada dimeja kerjaku," Tanpa ingin mendengarkan jawabanya ataupun melihat wajahnya,akupun melangkah tanpa memperdulikan mereka. Sial kau membuang waktu ku edo !".aku bejalan menuju lift,didalam lift aku mulai memikirkan scarlett."sial...harus kemana aku mencarimu scar." Oh tuhan kenapa ahir-ahir ini aku sangat merindukannya,tidak biasanya aku merindukan wanita seperti ini. Ting..pintu lift terbuka aku segera melangkah keluar. Entah kenapa mataku seakan melihat bayangan scarlett wanita yang sedang duduk disofa menumpukkan kaki kanan diatas kaki kirinya. Kaki kanannya tampak menggoyang-gorangkan heelnya terlihat seperti menunggu seseorang. Aku mencoba memberanikan diri mendekati sosok wanita yang mirip dengan scarlett. "scarlett,apa yang kau lakukan disini" Sontak wanita yang dihadapanku mendongakkan kepalanya untuk menatapku yang berada lebih atas darinya. "will ke-kenapa kau ada disini?" "tidakkah kau melihat itu"aku menunjuk papan yang ada dibelakng meja resepsionis hotel. "oh tuhan ternyata aku masuk kehotel yang salah" Tanpa berpikir panjang aku menarik tangan scarlett secara paksa. "hey kau akan membawaku kemana will"tanpa memberontak scarlett terus mengikuti langkahku. "dimana kamarmu" "hey mau apa kau tanyakan kamarku.?"diandra mencoba melepaskan cengkramanku dari tangannya dan kembali berkata"hentikan will kau menyakiti ku" Secara sepontan aku menghentikan langkahku dan membalikkan badan agar bisa menatapnya,aku melihat cengkraman tanganku di pergelangan tangannya. Pantas saja scarlett berteriak kesakitan begitu kuatnya aku mencengkeram pergelangan tangannya,menyisakan bekas merah disana. Aku melepas cengkramanku dan berkata "maaf,maafkan aku scar aku minta maaf atas semua kelakuanku padamu,aku-" Scarlett memutar bola matanya jengah"Benarkah aku mendengar permintaan maaf dari b******n k*****t sepertimu" Aku hanya tersenyum kecut mendengar perkataan scarlett,harusnya aku tau ini akan sulit,akan sulit mendapat maaf darinya. "baiklah anggap saja b******n k*****t ini tidak mengatakan apapun padamu" "hey benarkah kau mambatalkan permintaan maafmu b******n,oh tuhan kenapa kau pertemukan aku dengannya,pergilah will aku muak melihat mu" "aku akan pergi jika kau juga pergi dari sini" "apa hakmu mengusirku" "aku berhak karena ini milikku dan aku tidak mau menampung wanita yang kabur dari rumah" "hey siapa bilang aku kabur b******k,dan lagi aku disini membayar kamar hotelnya tidak gratis" "kalau kau tidak kabur kenapa jonatan menelfonku agar membantunya mencarimu" "aku tidak akan pergi dari sini will dan berhenti ikut campur,jangan katakan apapun kepada jonatan" "baiklah aku akan tutup mulut tapi aku tidak akan pergi karena ini hotelku aku akan tetap disampingmu"setelah mengatakannya aku memutar badanku dan melangkah meninggalkan scarlett yang masih termangu dibelakangku,aku menggambil ponsel yang berada disaku celanaku mendial nomer ponsel edo. "hallo edo bisakah kau memberi tahuku nomer kamar atas nama diandra scarlett edison dan beri aku juga kunci duplikatnya,jangan kawatir edo dia wanitaku" Scarlett menarik ponselku dan melemparkan begitu saja"berhenti b******k,jangan ikut campur dan satu lagi mr.edmond yang terhormat aku bukan wanitamu" Aku menyunggingkan senyum termanisku dan berkata"aku tidak akan ikut campur asal kau mengijinkanku tidur dikamarmu" "tutup mulutmu dan berhentilah bermimpi" "aku akan tutup mulut jika bibirmu yang menutup mulutku"sambil menaikkan satu alisku berusaha menggoda scarlett. Terlihat rona merah dipipi mulus scarlett,melihat itu aku semakin ingin menggodanya,rona merah dipipinya membuatnya semakin menggemaskan. Ingin sekali aku mengecupnya dan memeluknya erat,entah berapa besar rinduku padanya. Ini benar-benar gila william... Scarlett mulai tampak kesal dia menghentakkan kakinya dan berlalu mendahului ku. Aku melihat edo sedang berjalan kearah ku. "ini mr.kuncinya,kamar 302" "thanks edo,"aku menunjukkan seringaiku. Aku akan mendapatkan kau kembali scarlett..!!! Selamat membaca
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD