Damar terbangun. Dibuka mata, rasa gelisah tiba-tiba datang begitu saja, tanpa ia tahu apa alasannya. Ditatap Riri yang masih tertidur pulas. Damar memindahkan kepala Riri dari atas lengannya, ke atas bantal. Diselimuti tubuh Riri. Lalu ia bangun, dan meraih jubah kamarnya. Damar menuju jendela, ia tersentak, karena ia melihat api berkobar dari halaman istananya. "Apa yang terjadi," gumam Damar. Damar mencari pakaian di dalam lemari, lalu ia kenakan dengan tergesa. Ditekan tombol agar rumah peristirahatan turun, sehingga ia bisa ke luar dari sana. "Pangeran!" Raska datang bersama Ratri, dan beberapa prajurit kerajaan dengan menunggang kuda. "Ada apa, Raska?" "Pangeran Darsa, dan Pangeran Darka memimpin pemberontakan. Istana Satu konon sudah mereka kuasai. Saat ini mereka membawa Ibu S