EXTRA PART. 5 PUTERI DANISA TERPESONA

1303 Words

Danisa mengusap air mata di pipi, saat ia sadar sudah menangis. Mata Danisa terbuka, ditatap gerakan tangan yang memijit kakinya. Danisa meringis. "Paling tidak tiga, atau empat hari kakinya jangan diinjak kan dulu. Nanti aku buatkan ramuan untuk membalur bagian yang terkilir," ujar tukang urut. "Bagaimana saya bisa bekerja kalau ...." "Kamu bisa istirahat sampai kakimu sembuh," potong Radit. "Tapi ... hari ini baru hari pertama saya bekerja, Tuan." Danisa menatap wajah Radit. "Jangan memaksakan diri, lebih baik kakimu sembuh dulu, baru lanjut bekerja." "Saya tidak dipecat'kan, Tuan?" Radit tersenyum, kepalanya menggeleng. "Tidak." Jawaban yang membuat Danisa menarik nafas lega. "Maafkan saya, karena sudah teledor, Tuan. Maafkan saya, Bi Hanna." Danisa meminta maaf dengan kesun

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD