Hujan masih awet mengguyur villa sejak kemarin sore. Kami terjebak di dalam villa mewah ini. Walau tidak bisa keluar jalan-jalan, tapi Anthony tetap bahagia. Kami memiliki waktu bermain yang jarang-jarang kami dapatkan. "Ayo makan dulu udahan mainnya, kalian belum makan dari pagi," teriakku dari dapur. Petugas Villa menyediakan bahan makanan mentah di kulkas. Aku bisa memasaknya tanpa repot-repot belanja ke warung. Suara tawa Anthony terdengar nyaring saat memasuki dapur. Alex membiarkannya duduk di pundak. Walau aku takut Anthony jatuh, tapi melihat tawa lebarnya membuat rasa takutku memudar. "Al, ayo turun. Kita makan sama-sama,ya." Anthony menurut. Aku membantunya turun dari pundak Alex. "Wah, sepertinya lezat. Kamu mulai pandai masak ya," puji Alex saat melihat meja makan penuh ma