Aku berusaha bersikap biasa saat Alex pulang. Sampai makan malam tiba Anthony menarik tangan ayahnya ke kamar. Sesuai rencana anak itu ingin menyerahkan gambar buatannya. Seketika raut wajah Alex berubah saat Anthony menarik laci tempat gambarnya di simpan. "Anthony!" bentak Alex tiba-tiba. Wajahnya memerah membuat Anthony ketakutan. Bahkan anak itu kaget dan hampir terlonjak. "Papa sudah bilang jangan pernah membuka laci sembarangan!" bentaknya membuat Anthony berlari memeluk kakiku. Anak itu menangis histeris. Alex membuka laci lalu mengeluarkan buku gambar yang ada. Ia tampak panik. "Alex jangan bentak Al seperti itu. Dia tidak tahu apa-apa," ucapku kesal. Anthony berada dalam gendonganku, berusaha membuat anak itu tenang. Namun, usahaku sia-sia. Tangisan Anthony semakin kencang. Waj