Ingin Menikah(?)

1021 Words

Valdo menungguku di tempat di restaurant sederhana dekat rumah. Aku tak ingin berlama-lama meninggalkan Anthony di rumah bersama mama. "Maaf ya lama," ucapku. Valdo bergegas menarik kursi untukku. Sikapnya sangat sopan dan ramah. Aku jadi sungkan padanya. Setelah memesan makanan kami kembali berbincang. "Ana kamu tinggal di mana?" tanya Valdo memulai percakapan. "Kenapa?" "Tidak, aku hanya ingin tahu saja," ucapnya. "Oh, gak jauh kok. Kamu gak kerja?" Valdo menggeleng. "Tidak perlu khawatir aku lagi cuti." Cukup lama kami berbincang, Valdo termasuk orang yang menyenangkan. Dengan mudahnya ia mencairkan suasana walau kami baru mengenal. Makanan pun datang. Sesekali kami berbincang tentang banyak hal. Bertukar pikiran mengenai isu-isu yang viral. Seketika aku merasa nyaman. "Bia

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD