Setelah hari itu, Haru dan Mugi mulai bekerja. Mereka memiliki lingkungan baru, dan teman yang juga baru. Mereka berdua juga terlihat sangat nyaman dengan keadaan sekarang, sampai sering lupa waktu. Tawa selalu saja keluar dari bibir mereka, senyuman tentu saja terukir dengan sempurna. Yang jelas ... mereka merasa baik-baik saja, dan bisa bertahan dengan pendapatan yang mereka hasilkan. Walau tidak hidup bergelimang harta, tetapi keduanya selalu mengucapkan syukur dengan makanan atau berkat yang ada. Seperti saat ini ... hanya makan dengan sayuran tanpa lauk pun mereka sudah sangat senang. Caravan yang menjadi tempat tinggal mereka berdua juga terasa hangat, membuat lelah mereka bisa pergi kala ada di dalam sana. “Mugi ... bangunlah!” Mugi yang mendengar ucapan Haru sontak saja membuk