Tanpa terasa, sudah tujuh hari sejak kepergian Rara untuk selamanya, dan sejak saat itu juga, setiap hari Dhana selalu mengikuti kemana pun Dyra pergi. Pria itu sangat khawatir, Dyra akan nekad melakukan hal-hal yang tidak diinginkan, apalagi jika psikosomatis yang di derita gadis itu kembali muncul. Dan malam ini, setelah acara tahlil hari ke tujuh selesai, Dyra kembali ke kamar sewanya. Gadis itu duduk di sudut tempat tidur sembari memeluk kedua kakinya yang terlipat ke atas. Ia benamkan wajahnya di atas lutut, dan kembali terisak. Pikiran-pikiran yang seharusnya tidak ia pikirkan tiba-tiba kembali menghantuinya. Bayangan-bayangan pembullyan ketika masa SMA-nya, bayangan perlakuan teman-teman satu sekolahan padanya, bayangan wajah Azeil yang menatapnya dengan tatapan merendahkan dan me