Hujan yang cukup lebat kembali mengguyur kota malam ini. Azeil yang tengah duduk di sudut cafe sembari menyesap moccacino panas dari cangkirnya, seketika mengalihkan pandangannya, saat seorang pria tampan, mengenakan setelan jas berwarna merah marun, baru saja mendudukkan dirinya di atas kursi, tepat di hadapannya. Keduanya masih tetap terdiam, saling melempar tatapan yang sulit diartikan. Hingga tak begitu lama, seorang waiter datang menghampiri meja mereka, dengan sebuah buku kecil di tangannya. “Ada yang ingin anda pesan, Pak?” tanya sang waiter. “Satu hot cappucino,” jawab pria itu. Pemuda itu mencatat pesanan tersebut dalam sebuah buku, lalu kembali menatap pelanggan di hadapannya. “Ada tambahan lain?” tanyanya. “Itu dulu aja, Mas,” sahutnya. “Baik. Ditunggu pesanannya.”