Chapter 12

1253 Words
Ruangan cukup luas yang kini terisi penuh oleh sekitar tiga puluh team dengan satu teamnya berisikan seorang reporter dan kameramen lainnya memenuh padatkan atmosfer yang kini dirasa pengap. Beberapa diantara mereka sudah mulai melakukan siaran langsung untuk dengan cepat menyebarkan berita mengenai kasus yang sedang diperbincangkan ini, dan beberapa diantaranya sibuk mengetik untuk juga diterbitkan di media cetak. Konferensi pers ini dimulai dengan kepala kepolisian yang tentu saja ingin terlihat pamor dihadapan kamera walaupun ia tidak ada kontribusinya untuk kasus kemarin. Kasus yang beliau pikir hanyalah kasus kecil dan beliau lebih senang dengan para pejabat pemerintahan menjadi berbalik dan berakhir kasus tersebut dilirik banyak pihak untuk dipertanyakan akhir dari cerita mumi yang ditemukan di dalam toko ayam. “Pegawai berinisial K ditangkap atas tuduhan pembunuhan berencana mendiang tuan Bernard pada tiga hari yang lalu pukul sepuluh malam. Bisa tolong jelaskan runutan cerita dan evidence apa saja yang kalian temukan dalam mencari tahu siapa pelakunya?” ucap salah satu reporter yang mewakili seluruh reporter lain untuk bertanya. Dilirik oleh dua rekannya yang enggan bicara didepan banyaknya kamera beserta kilauannya, Farren lah yang akhirnya maju untuk membuka mulut setelah cuap basa basi milik kepala kepolisian selesai didengungkan. “Saya Farren selaku detective yang menangani kasus ini, bersama dua orang rekan detective saya Zale dan Eric. Tak lupa pihak forensik yang membantu kami dalam pengungkapan indentitas tersangka” ucapnya mula mula. “Saya akan langsung menjelaskan runtutan ceritanya. Untuk buktinya, akan kami input berbarengan dengan skema kejahatan yang nanti akan saya paparkan” jelasnya. “Pukul sembilan lima puluh menit, pelanggan terakhir mereka keluar setelah selesai makan. Diindikasi, pelaku dan korban akan melakukan skema penipuan asuransi dengan menggunakan tema perampokan sebagai acuan utamanya. Korban diiming imingi sejumlah uang jika skema ini berhasil dan korban akan mendapatkan uang sejumlah lima puluh ribu dollar atas asuransi yang sudah dibuatnya. Korban diikatkan di kursi lalu dipukuli dengan lempengan besi milik pelanggan sebelumnya yang beberapa hari yang lalu tak sengaja ditinggalkan didalam toko ayam” mulanya. “Namun, merasa kesakitan, korban meminta pelaku untuk mencarikan sesuatu untuk melapisi tubuhnya agar si korban tak terlalu merasakan sakit. Inilah alasan mengapa korban terlilit bagaikan mumi saat ditemukan di tempat kejadian perkara” Farren menampilkan sebuah foto dari tempat kejadian perkara yang dimaksud. “Namun, pelaku gelap mata karena dendamnya, berakhir memukuli korban dengan sangat parah. Awalnya hanya bermaksud untuk mengeluarkan semua emosinya, namun berakhir dengan korban yang kehilangan nyawanya. Ini sudah dibuktikan dari sesi introgasi kami. Pelaku membenarkan segala kecurigaan kami dan membeberkan hal lainnya” lanjutnya lagi. “Pukul sepuluh kurang dua menit, pelaku keluar dari toko setelah ketakutan karena membunuh bos nya sendiri. Sebelum keluar dari toko, ia menyalakan api besar diatas wajan berisikan minyak sebagai kamuflase seakan akan Bernard menghilang atau terbakar habis akibat kebakaran yang ia buat. Dengan begitu, ia pikir kepolisian tak akan menemukan banyak bukti mengenai hal tersebut” “Pelaku yang sehari hari bekerja di toko ayam, tentu sangat tahu bahwa jika ia menyalakan api besar diatas wajan berisikan minyak, dalam beberapa menit, akan keluar asap pekat disusul api. Ini akan membuat kamuflase yang baik karena ia terlihat oleh farmasis yang toko obatnya tak jauh dari sana telah pulang pukul sepuluh, namun kebakaran terjadi pukul sepuluh lebih sepuluh menit. Namun ia tak tahu bahwa tubuh manusia tak akan hancur sebegitunya jika terjadi kebakaran di sebuah tempat. Tulang belulang masih akan terlihat meskipun tubuh manusia dibakar di suhu beratus ratus fahrenheit dalam waktu delapan jam pun. Apalagi waktu kebakaran ini tak berlangsung lama. Oleh karena itu, tubuh mendiang korban masih ditemukan terbalut perban dan beberapa luka hantaman benda tumpul masih terlihat dibalik perbannya. Itu membuktikan bahwa korban memang dipukuli sebelum di mumikan dan dibunuh” “tadi anda bicara mengenai pelaku memiliki dendam terhadap korban. Dendam apa yang dimaksud? Ini merupakan fakta atau hanya opini kalian?” ujar salah satu repoter pria membuka suara. “Dan lagi, evidence apa yang kalian temukan hingga kalian berani menangkapnya dan mengintrogasinya habis habisan hingga pelaku lebih memilih mengiyakan seluruh kalimat yang kalian lontarkan??” ucap reporter lainnya menambahkan. “Saat kami memeriksa rumahnya, kami menemukan fakta bahwa korban sempat meminjam uang kepada pelaku dalam jumlah yang besar. Namun sehabis itu, korban belum juga membayarkan hutangnya, malah korban tak membayar gaji pelaku selama tiga bulan. Fakta lainnya adalah, uang yang dipinjamkan tadi adalah uang tabungan untuk biaya berobat ibunya. Pelaku meminjamkan uang tersebut karena korban berkata akan mengembalikannya dua kali lipat dalam waktu dekat. Nyatanya, tidak. Korban malah rugi besar karena menggunakan uang tersebut untuk berjudi” Jelas Faren. “tapi, tidak hanya dengan itu kami langsung memutuskan untuk menangkapnya” “Rekan saya menemukan sebuah tape radio yang berisikan percakapan beberapa orang dengan korban di hari sebelum kejadian naas itu terjadi. Tape ini ditemukan di tangan seorang pencuri yang memang hobi mencuri banyak hal di daerah sana. Tanpa ia tahu bahwa tape tersebut memiliki bukti yang sangat penting. Akan kami setel tapenya” tangannya memberikan gesture agar seorang staff disana menyalakan rekaman yang telah Eric temukan beberapa hari yang lalu. ‘Hey, Bernard. Untung besar huh?’ suara Ron terdengar dari rekaman tersebut. Kekehan nyari terdengar setelahnya, seakan menjawab pertanyaan retoris yang dikeluarkan temannya itu. ‘tentu saja. Lima puluh ribu dollar untuk bermain judi. Kurasa jika aku hanya kalah sekali hingga lima kali, aku akan tetap untung besar’ suara Bernard kembali terdengar. ‘yah. Semoga kau menang’ nada suara Ron terdengar meremehkan. ‘aku akan pulang. Bye’ lalu tak ada suara lagi hingga sekitar lima puluh detik kemudian, suara Bernard kmebali terdengar karena terlalu terkejut. ‘hhh!! Apa yang kau lakukan malam begini disini, K (nama pelaku disamarkan sampai proses pengadilan selesai)?’ ‘tidak ada’ jawab si pelaku. ‘aku hanya lapar dan tadinya ingin mencari sisa tepung ayam goreng yang bisa dicampur dengan saus dan dimakan dengan nasi’ ucapnya dengan nada suara dingin’ ‘ah.. omong omong. Kita jadi ya melaksanakan drama perampokan itu besok malam’ suara Bernard kembali terdengar. ‘ya. Kau jadi kan membayar semua utangmu padaku? Sekaligus gajiku yang tiga bulan tidak dibayar?’ ‘hm.. sepertinya aku hanya akan membayarkan tiga bulan gajimu saja. Toh ibumu sudah mati, kau tak terburu buru dengan uang itu, kan? Aku akan menggunakan uang tersebut untuk renovasi toko’ ‘baiklah. Aku pulang’ ucap suara si pelaku setelah diam beberapa detik. ‘renovasi your ass. Aku dengar kau akan berjudi’ namun kembali- suara gumaman milik pelaku kembali terdengar tak lama setelahnya. “Baik pelaku maupun korban tak sadar bahwa kalimat mereka terekam oleh tape terpencet yang ada di radio di toko tersebut. Sampai akhirnya tape tersebut dicuri oleh seseorang yang lain” ujar Farren melanjutkan setelah rekaman suara tadi berhenti. “ditambah lagi, ternyata saat pelaku keluar dari toko ayam, ada sebuah mobil bak yang lewat, dan berakhir menutupi pelaku dari kamera setempat ketika sedang membersihkan tangan. Namun tanpa pelaku sadari, mobil tersebut memiliki kamera black box yang merekam dengan sangat jelas pelaku keluar dari toko ayam pukul sepuluh lebih satu menit dengan tangan yang berlumuran darah” Farren kembali menampilkan rekaman yang ia maksud. Rekaman yang membuat ruangan ricuh dengan bisik bisik dari semua orang yang ada disana. “Segala ucapan saya ini, sudah dikonfirmasi oleh pelaku, dan pelaku sudah mengakui perbuatannya. Konferensi pers hari ini, berakhir sampai disini. Terima kasih” ujarnya kemudian berlalu dari ruangan bersama polisi polisi lainnya. Tak mengindahkan para reporter yang kini bangun dan berlari kearahnya, berdesak desakan untuk menanyakan beberapa hal yang mungkin bisa menjadi value untuk laporan investigasi mereka.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD