Chapter 13

1251 Words
“Selamat atas keberhasilan kalian” nada suara malas terdengar dari seseorang yang kini masih memunggungi ketiganya hanya untuk melihat gedung gedung yang diselimuti polusi dari balik jendela. Yang diucapkan selamat hanya membalas seadanya karena malas berbasa basi lebih lama. “terima kasih, pak Joseph” “Jika dipikir pikir, kalian bertiga ini cocok ya satu dengan yang lainnya” yang memiliki tag  Joseph di salah satu sisi seragamnya berbalik untuk melihat satu persatu anak buah yang sejujurnya selama ini memberikannya keuntungan yang cukup banyak. “kalian bertiga berhasil memecahkan kasus kasus penting di negeri tercinta kita ini” ujarnya, “dan kebetulan, kasus tersebut merupakan kasus yang memang sangat diikuti oleh publik. Apakah kalian sengaja untuk hm... menaikan pamor?” ucapnya riang meskipun terselip nada cemoohan. “ah, jangan berpikiran buruk mengenaiku. Maksudku, tentu saja hal itu bagus. Aku pun akan senang jika membawahi langsung kasus kasus yang terkenal, fenomenal hingga namaku diketahui publik meskipun aku bukan artis” “Kami hanya menjalankan sesuai dengan perintah” ucap Farren enggan terbawa emosi. Sudah sejak lama memang pria tua bangka yang sedikit hobi bersolek ini seakan membenci mereka bertiga. Dimulai dari mereka bertiga yang beberapa tahun lalu membuktikan bahwa asumsinya –yang sayangnya sudah digembar gemborkan ke publik- adalah asumsi yang salah. Tak membuatnya gagal naik pangkat, memang, namun momok memalukan itu cukup terus teringat hingga sekarang. “Kalau begitu, kau tahu kan ada kasus lainnya yang tak kalah fenomenal dengan kasus kasus pembunuhan berantai yang berhasil kalian pecahkan?” ujarnya kembali. “kau tahu kan kasus hilangnya empat belas keluarga di Asgardia sejak tiga tahun yang lalu?” tanyanya yang membuat ketiga pemuda dihadapannya langsung mengangguk mengiyakan. Tak perlu susah payah mengingat. Toh kasus tersebut sampai kini tak bisa dipecahkan karena tak adanya informasi mengenai hilangnya mereka semua. “Asgardia merupakan kawasan desa kecil. Hanya ada beberapa puluh kepala keluarga. Namun disana lah keempat belas keluarga, yang totalnya hampir lima puluh orang menghilang seakan ditelan malam” pria berseragam yang kini mendudukkan dirinya dengan tegap di kursi menatap mereka datar. “aku ingin kalian memecahkan kasus ini. Dan semua informasi yang kalian dapatkan, harus dilaporkan langsung kepadaku sebagai pimpinan langsung kalian” ujarnya yang lagi dan lagi langsung diangguki oleh ketiga pemuda dihadapannya. “baik, pak” “Ah, tapi kalian tidak hanya bertiga” “Kami akan ditemani petugas kepolisian daerah disana, pak?” “Tidak” ujarnya sembari mengendikkan bahu. “jumlah anggota polisi didaerah sana hanya sedikit, dan mereka tak hanya bertugas untuk desa Asgardia. Mereka mencakup beberapa desa lainnya dan lokasinya sekitar satu jam menggunakan motor dari kantor kepolisian setempat” katanya lagi, dan kini dibarengi dengan tangannya terjulur untuk mengambil gagang telepon, menghubungi entah siapa dan berkata bahwa mereka semua bisa masuk. Mungkin mereka yang akan menjadi rekan satu kelompok dalam misi ini, pikir mereka bertiga. Dan voila!! Memang benar. Datang empat orang yang kemungkinan besar akan menjadi rekan mereka selama misi khusus yang entah akan berselang berapa lama itu. Namun bukan itu yang dikagetkan. Mereka lebih terkejut ketika melihat dua wajah asing dan dua wajah orang yang amat sangat mereka kenali. Raut wajah ketiganya pun langsung berubah. “Perkenalkan diri kalian” uajr Joseph dengan senyum tak terbaca. “Siap. Dylan. Anggota junior departemen pembunuhan” ucap seorang yang Farren berani bertaruh bahwa umurnya masih sangat muda. Disusul seorang wanita pendek berpipi tembam yang sepertinya umurnya tak berbeda jauh dengan pria yang mengenalkan diri sebagai Dylan tadi. “Siap. Britta, department pembunuhan” ujarnya dengan suara imut. Yang hampir membuat Eric mengusap wajahnya frustasi karena gadis itu sama sekali tak terlihat bahwa ia ada di departement pembunuhan. Namun, mereka tak boleh berprasangka buruk, bukan? Mereka bisa lolos ujian kepolisian karena memang berguna... kan? Mereka bisa ada di departement penting itu karena mereka mampu...kan? Jangan salahkan ketiganya karena memikirkan hal buruk bahkan di hari pertama berkenalan dengan dua sosok yang baru masuk kepolisian akhir tahun kemarin itu. Ini semua terjadi karena dua wajah tak asing lainnya!! Mereka lah yang membuat ketiganya sadar bahwa seseorang yang menjadi polisi itu banyak yang tidak berguna. Dua sosok orang yang kini sedang memperkenalkan dirinya, namun mereka bertiga bahkan tak sanggup mendengarkan sepatah kata pun karena sudah terlampau pusing. Yang satu namanya Kael. Seseorang yang sudah berada di kepolisian, namun tak juga bisa mengasah kemampuannya. Entah apa yang terjadi pada departement di kantor wilayahnya, namun dirinya hanya akan selalu kedapatan kasus orang mabuk yang muntah di jalanan. Yang satu lagi namanya Syden. Sesosok polisi yang digadang gadang berhasil masuk kepolisian karena buah hati dari pasangan hakim dan kepala kepolisian cabang. Bukannya bermaksud buruk hanya karena dia terlahir dengan sendok emas. Namun selama ini, ia selalu lalu lalang di televisi untuk melaporkan kepada media mengenai suatu kasus YANG DIA SAMA SEKALI TAK ADA KONTRIBUSINYA. Sosok yang hanya dikenal sebagai ‘wajah’ dari kepolisian. “Mohon maaf sebelumnya, pak” Eric akhirnya membuka mulut setelah sedari tadi yang bicara hanyalah Zale dan Farren. “Apakah tidak terlalu berat untuk seorang junior ikut terjun langsung kedalam misi panjang yang berat seperti ini, pak?” ujarnya yang sejujurnya tak hanya menyindir si pemula, melainkan dua orang lainnya. Eric ini memang hidup dengan mulut yang lebih berani dibandingkan dua rekannya yang lain. “Ah.. apakah kau tak percaya dengan orang yang kini menjadi anggotamu sendiri, Eric?” “Bukan begitu, pak. Tap-“ “Mereka ini orang orang berbakat, loh” potong pak Joseph yang lagi dan lagi seakan enggan berbincang lebih lama dengan mereka. “saya sendiri yang turun tangan langsung untuk memilih mereka. Kau meragukan pilihan saya?” Eric yang tadinya hendak bicara semuanya –seperti biasa- langsung menutup mulutnya rapat rapat ketika melihat Farren meliriknya dengan penuh makna. “tidak, pak. Maaf” yang membuatnya berakhir berkata seperti itu. “Kalau begitu masalah selesai, kan? Saya harap kalian berdelapan akan akrab satu sama lain dan berusaha sebaik mungkin menangani kasus yang satu ini” ujarnya dengan senyum yang lebar. Namun, melihat kerutan di wajah ketujuh orang yang ada di hadapannya, membuatnya sadar bahwa ia melupakan satu fakta yang belum diberi tahukan kepada mereka. “Ah, karena segala informasi harus segera dilaporkan padaku. Pun jika ada bukti sekecil apapun harus diperiksa sedemikian rupa. Aku akan membuat seseorang dari National Forensic Service untuk bersama kalian nanti” ujarnya. “Kalian bertiga ingat Eros? Nah, dirinya yang akan bersama kalian dalam misi nanti. Karena jalur yang jauh dan susah dilewati, kalian tidak mungkin bolak balik hanya untuk mengantarkan bukti untuk diperiksa oleh forensik. Jadi Eros akan membawa peralatan yang dikiranya cukup dan bertugas bersama kalian” Eros. Sesosok anggota Forensik yang juga bertugas pada kasus mumi di toko ayam beberapa hari yang lalu. “Rapat hari ini selesai sampai disini. Eros hari ini tidak kemari karena ada hal yang harus diperiksa. Jadi kalian akan bertemu dengannya, besok, di parkiran kantor kepolisian untuk menuju desa yang kita maksud” “Besok? Apa tidak terlalu cepat, pak?” “Jika di nanti nanti, kemungkinan ada satu keluarga lain yang hilang semakin besar” ujar pria dewasa yang sebenarnya tak terlalu tinggi itu. “silahkan kalian keluar, kembali kerumah masing masing untuk sekiranya membawa barang yang kalian perlukan selama berada di desa” ucapnya lagi yang membuat ketujuh orang disana mengangguk dan berjalan keluar secara bersamaan. “Ah, aku lupa bilang. Waktu kalian hanya tiga bulan. Jika dalam tiga bulan kalian tidak berhasil menemukan siapa pelakunya, maka kalian akan langsung dipecat tanpa kecuali oleh kepolisian. Hal ini sudah disetujui dan ada tanda tangan diatas hitam putih”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD