Chapter 72 - Menemui Duplex

1595 Words
Putri Flos pun masuk ke dalam balon udara. Ia menahan air matanya terjatuh karena itu akan membuat Creksi dan Jackson curiga. Mereka tidak boleh tahu bahwa dirinya sudah memiliki keturunan di Bumi. Jika mereka tahu dan memberi laporan kepada raja, maka dunia itu akan langsung terguncang. Ramalan tentang pergeseran tahta akan membuat Raja mengutus timekeeper untuk membunuh anaknya sebelum anak itu dewasa.  Jadi ia harus diam-diam menyembunyikan hal tersebut dari raja dan juga para prajurit. Senyuman palsu di wajahnya membuat Creksi dan Jackson saling memandang. Tak ada angin ataupun hujan, tiba-tiba saja senyuman manis Flos terpampang di wajahnya. Tentu situasi itu membuat mereka tidak nyaman. Sesekali Creksi membalas senyuman lalu mengalihkan tatapannya, begitu pula dengan Jackson. Mereka berpikir kapan Flos berhenti tersenyum. Mengapa ia tersenyum padahal mereka sendiri saja tidak melihatnya. Jackson berpikir bahwa apa yang terjadi dengan Flos adalah efek dari terlalu lama terdampar di Bumi. Ia mencoba mencari topik agar Flos menghentikan senyumannya. Ia melihat Flos, masih dengan umbaran senyuman agar terlihat natural lalu berkata, “Apakah di Bumi menyenangkan Tuan Putri?” Sambil tersenyum lebar, membuat ucapannya tak terdengar jelas, ia menjawab. “Menyenangkan! Aku pikir aku akan mati di Bumi. Tapi, sampai saat ini, itu tidak terjadi!”  Jackson bingung lagi, apa lagi yang harus diucapkannya. Lagi-lagi ia tersenyum. Perjalanan mereka menuju Dunia Waktu dipenuhi dengan senyuman. Benar-benar sangat canggung. Mereka membawa putri Flos ke Desa Steelson, lalu meletakkan balon udaranya disana, memberikan sinyal agar awan menjemput mereka untuk melewati laut dunia waktu.  Mereka akan berhenti di kota Musim. Dari kejauhan, mereka melihat ada banyak orang berkumpul di kota untuk menyambut mereka. Empat belas kelompok misi penyelamatan, ketua timekeeper yaitu Tn. Klackson, timekeeper, raja dan ratu, dan juga penghuni dunia waktu. Mereka berteriak karena melihat Flos berhasil diselamatkan. Awan pun mendarat. Mereka pun turun.  Ratu Mollis langsung memeluk anaknya dengan tangisan. Lalu Raja Tunc ikut memeluk anaknya serta istrinya. Mereka tampak sangat senang karena Flos masih hidup. “Ayah sangat menunggu-nunggu moment ini!” Ucap Raja Tunc. Jackson dan Creksi keluar dari awan. Mereka disambut rekan-rekan sesama timekeeper dan misi penyelamatan. Mereka memberikan rangkaian koin ludrum, dan bunga-bunga yang dirangkai dari batu Lithops.  Fortis menghampiri Creksi. Ia memberikan selamat kepadanya dan merasa sangat bangga karena mereka berhasil membawa putri Flos dengan selamat. Sol mengikuti Fortis dari belakang. Ia membawa rangkaian Lithops di tangannya untuk diberikan kepada Creksi. Ia mengucapkan selamat dan akan memberikan rangkaian bunga tersebut. Belum lagi sempat diberikan, Creksi menanggapi mereka berdua dengan ketus. “TE-RI-MA-KA-SIH!” Katanya lalu pergi begitu saja meninggalkan mereka. Rangkaian bunga yang dipersiapkan Sol belum diambilnya. Fortis menatap Sol. “Kau tahu dia memang sulit mengekspresikan perasaannya kan?” Kata Fortis yang langsung melihat Sol. Ia tidak ingin Sol menaruh dendam pada Creksi. “Apakah kita ada salah kepadanya?” Kata Sol kesal kepada rangkaian bunga nya. Jackson menghampiri Fortis dan Sol. Fortis langsung memeluk Jackson dan Sol memberikan selamat. Karena rangkaian bunga nya tidak diterima Sol, ia pun memberikan rangkaian itu kepada Jackson.  “Kita satu tim, keberhasilan kami berdua, adalah keberhasilan kalian juga!” Ucap Jackson dengan rendah hati sambil tertawa. Mereka pun membawa Flos ke istana dengan Sluppart kerajaan. Sepanjang perjalanan, Tunc selalu bercerita tentang apa saja yang terjadi dengan kerajaan selama Flos tidak ada. Karena begitu panjangnya dan tak habis-habis Mollis merasa khawatir. “Raja, anak kita kelelahan. Kau terus-terusan mengoceh!” Kata Ratu Mollis. Sluppart mereka berhenti dan mereka masuk ke istana.  Mereka mengantarkan Flos ke kamarnya. Mollis mengelus-elus kepalanya dan berkata, “Istirahatlah, nanti lagi kita berbicara!” Raja Tunc belum puas. Ia masih ingin melihat anaknya. “Apakah ayah boleh tidur bersama mu?”  “Ayah!” Melas Mollis dan Flos secara bersamaan. “Kalian serentak mengucapkannya! Baiklah kalau begitu, ayo Ratu!” Kata raja dan mereka keluar dari ruangan Flos. Flos sangat rindu kepada suaminya, Prof. Rei. Ia kadang tertegun memandang di jendela kamarnya. Kemudian ia melihat tower kota langit yang berkedap-kedip. Ia langsung berpikir, bagaimana jika ia membawa suaminya dan juga anaknya itu ke dunia mereka. Ia kemudian tersadar dan merasa itu tidak mungkin. Ia mencoba membuang pikiran yang buruk itu. Jika ayahnya tahu, suami dan anaknya bisa dibunuh.  Flos memiliki ide lain. Ia merasa bahwa dengan mengunjungi kota langit, ia bisa melihat kehidupan suaminya. Di kota langit, ada sebuah kotak kaca yang bisa melihat kehidupan di Bumi secara spesifik. Dengan mencari sesuai titik koordinat, ia bisa mengetahui kehidupan suaminya di Bumi. Akses penggunaan titik koordinat hanya bisa didapatkan oleh keluarga kerajaan, dan beberapa kepala bagian di Kota Langit. Flos sangat senang karena ia bisa memiliki akses untuk itu. Saat daun-daun pohon Patron mulai menutup dan kunang-kunang besar menerangi dunia mereka, ia pergi ke kota Langit untuk mengamati apa yang terjadi dengan suaminya. Ia melakukannya setiap hari tanpa diketahui oleh raja dan ratu. Ia sangat senang melihat perkembangan dari Wish yang sudah mulai dewasa. Rasa rindunya terobati. Meski perasaan bersalahnya karena tidak berpamitan dengan mereka berdua masih menyelimutinya. Kadang-kadang ia tidak ingin kembali ke istana saat daun-daun pohon Patron akan terangkat.  Suatu ketika, ia melihat cincin miliknya ternyata berada di tangan suaminya. Ia berpikir bahwa cincin tersebut sudah hilang, tetapi ternyata tidak. Ia baru mengetahuinya sekarang. Ia tidak marah, malah menjadi senang. Ia bisa memanfaatkan kekuatan cincin tersebut nantinya. Lama kelamaan, mengunjungi kota Langit menjadi sebuah kebiasaan. Ia tahu, ia tidak bisa berada di sana sepanjang waktu istirahat penghuni dunia waktu. Ia mencoba mengubah jadwal waktu untuk datang ke kota itu. Ia pergi saat semua penghuni waktu sedang beristirahat, tetapi tidak akan berada di sana dalam waktu yang lama. Karena bisa jadi ada penghuni waktu yang tahu tentang hal ini. Dan kemungkinan berita nya bisa sampai kepada raja. Jadi ia hanya sebentar saja melihat keadaan suami dan anaknya tetapi setiap hari. Suatu ketika, ia melihat suaminya dalam bahaya. Pasukan Pak Wangsa sedang mengejarnya dan akan membunuhnya. Flos sangat ketakutan. Ia harus mencari cara bagaimana agar bisa menyelamatkannya. Ia tidak berpikir untuk kembali ke Bumi, karena itu mustahil. Ia teringat dengan keahlian penduduk dunia waktu yang keenam, yaitu, Duplex. Penghuni yang memiliki keahlian Duplex adalah penghuni waktu yang memiliki seluruh jenis keahlian penghuni waktu. Mereka bisa melakukan semuanya tanpa terkecuali. Mereka bisa menguasai keahlian Saga, Petani, prajurit, Detector ataupun penjaga langit. Dengan menemui Duplex, ia bisa mengirimkannya ke Bumi sebentar tanpa ketahuan raja untuk menyelamatkan suaminya.  Setahunya, hanya ada satu Duplex yang ada di dunia waktu. Dan raja pun tidak tahu itu. Keahlian Duplex haruslah disembunyikan, karena keahlian ini sangatlah kuat. Raja selalu membunuh seorang penghuni waktu yang memiliki keahlian ini karena sangat rentan dirasuki oleh Slayer. Menurut cerita, dan memang tidak pernah terjadi, Duplex bisa dijadikan wadah bagi Slayer untuk memasuki dunia waktu mereka. Jadi raja memutuskan untuk membunuh semua yang memiliki keahlian ini. Tapi, ada satu Duplex yang berhasil selamat. Ia adalah Big yang hidup sebagai petani di kota Musim. Ia mendatangi Big dan memohon kepadanya untuk membantu suaminya. Awalnya Big bingung apa maksud Flos dalam misi penyelamatan. Flos menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Bukannya menolak, Big dengan rela mengulurkan bantuannya. Ia tahu bahwa ini merupakan bagian dari ramalan tersebut. Ia juga sudah bermimpi sebelumnya bahwa situasi ini akan terjadi. Tak tunggu lama, mereka langsung menyusun rencana. “Aku ingin kau mengalihkan kegiatan raja selama aku pergi!” Ucap Big kepada Flos.  “Okay!” Angguk Flos. “Tapi, ini pasti menimbulkan dampak. Secara otomatis, jika aku membawa manusia ke dunia kita, itu akan mengeluarkan racun dari laut dunia waktu. Satu tetesan air dari laut dunia waktu bisa membuat penyakit menular di Bumi!” Ucap Big. Ia memberikan kemungkinan dari efek penyelamatan karena membuka portal dunia waktu menuju Bumi tanpa persetujuan penjaga portal dan raja. Pembukaan paksa portal bisa memberikan dampak yang besar bagi Bumi. “Kita coba saja!” Kata Flos tanpa memikirkan dampaknya bagi manusia yang lain. “Bagaimana dia bisa hidup di dunia kita? Dia hanya akan bertahan hingga daun-daun pohon Patron menutup.” Kata Big. “Tenang saja, cincin ku berada bersamanya. Kau bisa ambil cincin itu dan pakaikan kepadanya sebelum ia menginjakkan kaki ke dunia kita!” Perintah Putri Flos.  Big merasa bahwa apa yang dikatakan Flos benar. Ia memang bisa hidup dengan cincin tersebut. Lagian, ia memiliki istri yang berasal dari dunia waktu. Itu membuat jiwa mereka terikat satu sama lain.  “Yang menjadi bahan pertimbangan lainnya adalah tempat tinggalnya!” Kata Flos yang sudah berpikir keras tetapi tidak mendapat jalan keluar.  “Itu mudah, kita akan tempatkan dia di dalam pohon Patron. Dia akan tinggal di akar pohon Patron hingga ramalan itu menjadi kenyataan. Tidak ada penghuni waktu yang bisa masuk ke dalam pohon Patron. Di sana ia akan aman karena dirinya Mungkit.” Usul Big.  Flos terlihat senang. “Kau benar juga!”  “Tapi, selama dia disini, kalian juga tidak akan bisa bertemu. Jika ramalan itu sudah menjadi kenyataan, barulah kau bisa menemuinya!” Ucap Big memberikan peringatan lain. “Tidak masalah. Tapi, bagaimana dengan anakku?” Tanya Flos khawatir. “Dia tidak bisa dibawa. Aku akan memindahkannya hidup di tahun di mana penyakit menular tersebut sudah berhenti. Agar rencana ini berjalan, aku harus menghapus ingatannya agar perpindahannya ke masa depan tidak akan berdampak padanya.” Jelas Big. Flos tidak memiliki pilihan lain. Hanya inilah jalan keluar terbaik bagi dia untuk menyelamatkan suaminya.  “Kau tidak perlu khawatir. Anakmu itu pasti baik-baik saja, karena ialah yang nantinya akan menggantikan ayahmu memerintah Dunia Waktu.” Kata Big menghibur Flos. Flos setuju untuk melakukannya. Big pun pergi ke Bumi. Ia menyelamatkan Prof. Rei dari tembakan prajurit Pak Wangsa dan membawanya ke dunia waktu. Ia juga memindahkan Wish ke tahun 2008 agar ia tidak terkena dampak virus tersebut.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD