4. Pertemuan Keluarga

1751 Words
Sienna menikmati waktunya yang kini menginap di hotel mewah, ia juga mengabadikan momen itu dengan menggugah foto-fotonya dimedia sosial, Sienna senang bisa terbebas dari Degard yang terus menerus menginginkan tubuhnya. Sienna bukan tidak ingin memberikannya, ia hanya ingin tahu sampai dimana batas kesabaran Degard menghadapinya yang cuek-cuek malu. Degard memang bukan lelaki yang baik untuknya, tidak ada lelaki yang baik yang berselingkuh dengan adik tiri kekasihnya. Degard benar-benar membuatnya naik pitam. Namun esok pagi ia masih akan bekerja dan memperlihatkan ke mantan kekasihnya yang sebentar lagi menikahi adik tirinya itu bahwa ia tidak apa-apa dan baik-baik saja meski mereka sudah berpisah. Besok Sienna akan mengajak El ke acara ulang tahun neneknya, kali ini nenek dari ayahnya sendiri. Sienna harus hadir karena jika dia tidak hadir, dia pasti kehilangan kesempatan untuk lebih dekat dengan sang nenek, sudah pasti Errina akan memperdaya neneknya. Sienna membuang napas halus dan menoleh sesaat melihat pemandangan diluar sana, pemilik hotel ini benar-benar pria yang baik, Sienna tidak pernah menyangka akan memiliki teman kaya dan mau memberikannya kehidupan ini. Meskipun ia sudah miskin sekarang dan tidak memiliki apa pun lagi. *** Malam menunjukkan pukul 9, Sienna dan El hadir di acara ulang tahun sang Nenek, Sienna sudah menyiapkan hadiah ulang tahun yang spesial buat sang Nenek, karena ia adalah cucu tunggal sang nenek yang memiliki kehidupan yang bebas sejak dulu, neneknya itu tidak pernah memaksanya untuk hidup seperti keinginan keluarganya, karena neneknya membebaskan Sienna untuk hidup sesuai keinginannya sendiri. Sienna menggandeng El, membuat semua keluarganya menoleh dan terkejut melihatnya hadir. Sang ayah hendak menghampirinya, namun langkahnya terhenti ketika sang Nenek menyapanya. “Cucuku datang,” sapa sang Nenek. “Madam,” ucap Sienna lalu menghampiri neneknya dan mengecup kedua pipi neneknya itu. Pertemanan yang baik di antara mereka. “Madam Grandma apa kabarnya?” Tidak ada yang menyukai Sienna datang di sini, tapi nenek tua itu selalu menanyakan dimana Sienna dan bagaimana kabarnya, Sienna seperti sangat penting bagi nenek, jadi Errina berusaha menggeser Sienna agar Nenek tua itu tidak bertanya lagi dan semua harta nenek tua itu bisa buat Errina dan Katrina. Sienna datang dan menggandeng El, wajahnya semringah dan duduk berdampingan dengan sang Nenek juga El. “Madam, selamat ulang tahun,” ucap Sienna lalu memberikan kotak kecil kepada neneknya. “Terima kasih cucuku, semoga kehidupanmu bahagia,” sambung sang Nenek. “Siapa disampingmu? Kenalkan kepadaku.” “Dia temanku, Madam, dia pria yang baik,” jawab Sienna. El terkejut ketika mendengar pengakuan Sienna bahwa ia hanyalah teman, lalu buat apa dia di sini? Mengapa ia harus berpura-pura menjadi orang kaya dan berpura-pura mesra dengan Sienna, sementara Sienna mengakui dirinya hanya lah sebagai teman biasa. “Ah dia hanya teman,” kekeh Errina menggelengkan kepala. “Sepertinya kamu membawanya karena mau memperlihatkannya kepadaku, ‘kan?” bisik Errina tertawa menatap wajah Sienna yang membuatnya kesal. “Why? Kamu takut aku saingi? Dan, aku bisa membawa pria tampan yang tidak setampan calon suamimu itu?” tanya Sienna dengan suara yang cukup jelas, membuat sang nenek menautkan alisnya. “Kalian jangan bertengkar,” geleng Katrina. “Ada apa dengan kalian berdua? Biasanya juga kalian akrab sekali,” tanya sang Nenek. “Tidak ada apa-apa, Madam. Kami hanya memperdebatkan sesuatu,” jawab Errina. “Oh iya, Madam, perkenalkan ini kekasihku, dia akan menikahiku,” tambahnya memperkenalkan Degard yang terlihat percaya diri. “Jadi, kalian hanya teman?” tanya sang Nenek pada Sienna dan mengabaikan Errina yang memperkenalkan Degard. “Iya, Madam, hanya teman, dia menemaniku kemari agar aku tidak kelihatan seperti anak pungut saja,” sindir Sienna membuat sang nenek menautkan alisnya. “Apa yang terjadi? Kenapa kamu mengatakan hal itu? Apa terjadi sesuatu?” tanya sang Nenek lagi membuat Sienna menggelengkan kepala. “Tidak ada yang terjadi, Madam,” geleng Sienna. “Kenapa Mommy mengajaknya?” tanya Jhon—sang Ayah. “Memangnya kenapa kalau aku mengajak cucuku makan malam? Ini hari ulangtahunku, daripada kalian semua, lebih baik cucuku ini, aku akan mengenalkannya kepada seseorang. Jika El ini adalah temanmu, biarkan aku mengenalkanmu kepada anak teman Grandma,” kata sang Nenek membuat Sienna menautkan alisnya, Sienna tidak pernah menyangka akan mendapatkan kejutan seperti itu. Ia sudah menggandeng El dan ia tidak pernah menyangka akan mendapatkan kejutan dengan mendengar bahwa ia akan dikenalkan dengan anak dari teman neneknya. “Madam mau mengenalkan dia dengan siapa?” tanya Errina menautkan alisnya. “Mereka akan datang sebentar lagi,” jawab sang Nenek—Hussie namanya. Errina jadi penasaran siapa yang akan Hussie jodohkan dengan Sienna, Errina berharap ia tidak sampai kalah dari Sienna, karena ia sedang hamil sekarang. Errina begitu gelisah dan terus menunggu kedatangan tamu. “Ada apa, Errina? Kenapa kamu terlihat gelisah?” bisik sang Ibu. “Mom, aku benar-benar gelisah, takutnya Sienna di jodohkan dengan orang kaya,” bisik Errina. Katrina menggelengkan kepala dan berkata, “Tidak mungkin. Nenek tua itu tidak selalu harus menjodohkan seseorang dengan sesamanya seperti derajatnya yang sama,” geleng Katrina. “Mungkin saja pria gendut yang tidak memiliki uang. Kan kamu tahu sendiri betapa anehnya nenek tua itu.” Errina menganggukkan kepala. “Apa yang kalian bicarakan?” bisik Sonia. “Hanya membicarakan hal kecil, Mom,” jawab Katrina. Sonia mengangguk, ia sudah menjadi bagian keluarga Veliks, jadi ketika sudah di sini, Sonia dan keluarganya itu akan terus ada di sini. “Jadi, kita akan menunggu keluarga yang Mommy maksud?” tanya Jhon pada ibunya. “Iya. Kita akan makan malam bersama mereka,” jawab Hussie. Jhon menatap Sienna yang tidak mau menatap wajahnya, Sienna terus menghindari tatapan sang Ayah dan tatapan Degard yang penasaran, siapa pria yang Sienna bawa, bahkan pria itu tidak asing di mata Degard, seperti pernah bertemu, namun tidak tahu bertemu dimana. “Madam serius mau mengenalkanku dengan pria teman Madam itu?” tanya Sienna pada sang Nenek. “Sienna, dia pria yang tampan dan berkelas, dia juga kaya raya,” jawab sang Nenek membuat Errina bereaksi berlebihan. “Ah Madam membuat kami penasaran.” Errina melanjutkan. “Kamu kan sudah hamil, jangan perduli pada orang lain,” sindir Sienna. Sienna berwajah tegar meskipun ia rapuh di dalam, ia memang gadis yang tidak perduli dengan apa pun yang menghadapinya, namun ia tidak bisa menerima apa yang sudah Tuhan gariskan kepada keluarganya, seperti Katrina yang bengis itu menikah dengan ayahnya. Sienna tidak pernah berharap Katrina akan menjadi Ibu tirinya dan membawa anak juga ibunya kemari. Sienna benar-benar kehilangan tujuan dan hidupnya yang indah. Bahkan ibunya pergi meninggalkannya hanya karena Katrina dan keluarganya itu. Sang Ayah adalah pria yang tega, Sienna tidak pernah mendapatkan kasih sayang ayahnya meskipun sekali, selama ini ia dan ibunya jalan sendirian tanpa berpikir bahwa ia masih punya Ayah, bahkan kehidupannya berubah alur. “El, kamu tidak apa-apa kan tetap di sini?” tanya Sienna. “Aku tidak tahu ada acara perjodohan,” bisik Sienna. “No Problem, Sienna,” geleng El. “Aku akan menolaknya,” bisik Sienna lagi. “Kenapa kamu mau menolaknya?” “Aku baru saja putus cinta dan baru saja kemarin aku merasa putus asa, jadi aku tidak mau mengenal cinta dulu,” jawab Sienna dengan nada berbisik. Errina menatap kesal ke arah Sienna, sepertinya apa yang ia lakukan tidak membuat Errina menang, Sienna selalu saja menang didepannya, bahkan bisa lebih darinya. “Selamat malam, Hussie,” ucap sebuah suara. Teman Hussie, yang bernama Lelin. Mereka tersenyum dan bertukar pandangan. Maid yang mengantarkan Lelin dan keluarganya kemari. Sienna terkejut dan membulatkan matanya ketika melihat seorang pria yang cukup ia kenal berdiri didepannya dengan wajah yang sama terkejutnya dengannya. “Ayo kalian duduk dulu,” ajak Hussie pada semuanya. Meja panjang dengan kursi 12 itu lalu di penuhi dua keluarga. Lelin duduk di samping Hussie dan mereka berbincang sejenak sebelum mengenalkan kedua cucu mereka. Jason masih menatap Sienna, wajah Sienna heran melihatnya, ia pasti akan kehilangan kepercayaan Sienna hari ini, Sienna tidak tahu bahwa ia dari keluarga yang kaya raya, Sienna juga tidak pernah tahu bahwa ia keluarga Tenigson. Jason memberi kode kepada El dan El menggelengkan kepala, El juga tidak tahu kalau ternyata akan ada keluarga Tenigson. Jadi, ini yang neneknya bilang bahwa mereka akan pergi makan malam di tempat yang bagus? Dua nenek-nenek itu memiliki banyak kejutan. Jason tidak tahu akan menjelaskan apa pada Sienna jika sienna tahu tentang dirinya. Jason benar-benar bingung dan berusaha mencari alasan yang pasti. Namun, jika neneknya mengenalkan diri, sudah pasti akan ada perdebatan antara dirinya dan Sienna. Jason tidak tahu jika neneknya itu mengajak mereka kemari, andai saja Jason tahu bahwa Sienna di sini, sudah pasti Jason tidak akan datang dan akan mencari alasan agar tidak hadir di acara makan malam dua keluarga itu. Jason juga tidak tahu kalau rumah ini ternyata rumah neneknya Sienna. “Ini temanku yang aku ceritakan kepada kalian, namanya Lelin, dia keturunan China dan campur Kanada,” kata Hussie. “Kalian pasti mengenalnya, mereka ini dari keluarga Tenigson. Semuanya membulatkan mata mereka, keluarga Tenigson adalah keluarga terkaya nomor dua di negeri ini, mengalahkan kekayaan konglomerat lainnya, memiliki perusahaan yang bergerak di beberapa bidang, salah satunya adalah bidang mode raksasa yang produknya hingga ke luar negeri. Sienna terus menatap Jason, namun Jason sudah tidak punya alasan lagi, karena akhirnya Hussie angkat bicara dan mengenalkan mereka. Sienna pasti kecewa kepadanya, Sienna tidak menyangka bahwa ternyata Jason membohonginya, yang Sienna kenal adalah Jason yang tidak memiliki apa-apa, bukan Jason dari keluarga Tenigson, keluarga terkaya nomor dua di negeri ini, semua orang mengenalnya, banyak nama Tenigson di hotel-hotel terbesar, dan juga beberapa perusahaan yang namanya sama. “Nah karena Sienna di sini, ini lah cucuku yang akan aku kenalkan kepadamu, Lelin,” kata Hussie menatap wajah Lelin. “Dia cantik sekali,” ucap Lelin. “Mana cucumu yang akan kamu kenalkan pada cucuku?” tanya Hussie yang sibuk berdua dengan Lelin, membicarakan perjodohan itu. “Mommy, Jason sudah aku kenalkan kepada Verity,” bisik Searlus. “Kamu diam saja,” geleng Lelin membuat Searlus membuang napas halus. Verity pasti akan sangat kecewa ketika mendengar tentang perjodohan Jason. Apalagi dia sudah banyak berharap pada Jason. “Ini cucuku, Hussie,” kata Lelin menunjuk Jason membuat Sienna membulatkan mata. Fiks. Sienna marah besar kepadanya, tatapan Sienna saja sudah sangat memprihatinkan dan akan membuatnya hancur berkeping-keping. Semoga saja semua ini tidak membuat pertemanan mereka hancur. Errina menginjak kaki ibunya dan menggelengkan kepala, Errina iri sekali kepada Sienna karena Sienna akan di jodohkan dengan Jason, pria terkaya yang misterius, bahkan gambarnya tidak pernah terlihat, dan ketika mendengar rumor tentang cucu dari keluarga Tenigson, banyak yang beranggapan bahwa cucu Tenigson itu pria jelek dan gendut, namun ternyata kenyataan berbalik.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD