44. SEBUAH ANCAMAN

1562 Words

Evelyn duduk dengan gelisah di meja yang sudah disiapkan. Di sebelahnya duduk seorang Arnesh yang tengah bercengkrama dengan kenalan pria itu. Makanan yang terhidang di atas meja benar-benar menggugah selera. Tetapi Eve justru merasa ingin segera pergi dari tempat ini. Sungguh, lingkungan seperti ini membuatnya tidak nyaman. Sambil mengunyah sedikit makanan, matanya melihat ke sekitar. Tanpa diduga, ia bertemu pandang dengan Alex. Seketika jantung Eve berdetak cepat. Buru-buru melihat ke arah lain agar tidak memancing Alex untuk melakukan hal yang tidak ia inginkan. “Kamu kenapa?” tanya Arnesh karena sadar dengan kegelisahan Eve. Wanita itu menggeleng. “Enggak kenapa-kenapa,” jawabnya. “Saya mau ke toilet dulu ya.” “Oh, silakan.” Perlahan Eve beranjak dari duduknya. Matanya masih awas

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD