Prima memandangi wajah Mira yang baru saja mencium punggung tangannya untuk melepaskan kepergiannya selepas subuh itu. Rasa tak rela meninggalkan Mira hinggap di dalam hatinya, ia tak pernah merasakan hal ini sebelumnya, rasa yang tak pernah ada, yang ada hanya keinginannya untuk bersama dengan July. Tapi, setelah semalam sang mertua menceritakan bagaimana Mira melewati masa-masa sulit saat kecil, hatinya terkoyak. Ada perasaan ingin melindungi dan memberi kebahagiaan saja pada Mira, meski semalam saat ia berusaha merengkuh istrinya pada pelukannya, Mira menolak. “Tolong jangan sentuh aku, mas. Hatiku masih terluka,” kata Mira pada Prima. Mata yang penuh dengan rasa luka akibat dirinya akhirnya ia lepaskan saja, padahal jauh di dalam dirinya, Prima malam itu menginginkan Mira luar biasa.