POV Author Nyatanya, semalaman Mira tak bisa tidur nyenyak, ucapan suaminya dan juga mbak Ina seperti nyamuk yang mengganggu tidurnya malam ini. Ia benar-benar tak bisa memejamkan mata barang sejenak saja. Saat keluar kamar Isya tadi, ia melihat sang suami duduk di kamar kostnya yang ada di bawah, sendirian dengan kepala menunduk, tak menyadari keberadaannya yang lewat depan kamarnya dan menuju gerobak nasi goreng yang ada di pertigaan jalan. Penduduk sekitar juga tak ada yang mengomentari rumah tangganya, hanya ketika berpapasan dengan Mira, mereka menatap sendu dan kasihan padanya. Keesokan paginya, Mira mengetuk pintu kamar suaminya dan pintu itu terbuka. “Aku sudah siapkan sarapan di meja dapur buatmu, mas,” kata Mira pada Prima yang hanya diam mengangguk lalu mengikuti langkah kak