17 "Tapi, Na. Kita bisa minta dilakukan visum agar punya bukti kuat." Keven mengeluh dalam hati ketika melihat Aruna kembali menggeleng. "Lalu apa, Kev? Diinterogasi polisi? Menjalani sidang berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun? Aku nggak mau, Kev. Nggak mau!" "Na, dengarkan aku dulu." "Cukup, Kev! Kamu nggak ngerasa dihakimi orang lewat tatapan mencemooh, semuanya nanti aku yang ngerasain. Aku!" Aruna menepuk dadanya sambil mengeraskan tangisan. "Dia orang kaya, Kev. Pasti bisa mematahkan tuntutan. Bahkan bisa memutar balikkan fakta. Kamu mikir sampai situ nggak sih?" Keven terdiam. Berusaha mencerna ucapan Aruna dengan mengenyampingkan rasa emosi yang siap membuncah. Saat ini Aruna tengah panik, dan dia harus tetap bisa berpikir jernih agar tidak salah langkah. "Aku ini model