Bab 29

2040 Words

Bangun pukul enam pagi sudah menjadi kebiasaan Dini sejak dia kembali ke sekolah beberapa tahun yang lalu. Tak pernah semenit pun dia terlambat, meski di hari libur sekalipun. Namun, pagi ini Dini sepertinya akan mematahkan kebiasaannya itu. Jam digital di nakasnya sudah menunjukkan pukul enam lewat sepuluh menit, tapi dia masih betah bergelung dalam selimut tebal yang membungkus tubuhnya, dengan mata yang masih terpejam. Bahkan suara dering ponsel yang berbunyi sejak beberapa menit yang lalu tidak juga dapat membuatnya terjaga. Namun, lama kelamaan dia merasa terganggu juga. Dengan malas, dan dengan mata yang masih terpejam, Dini menjulurkan tangan ke arah nakas, meraih ponsel yang masih terus berdering. Masih tanpa membuka mata, jarinya menggeser ikon berwarna hijau ke atas, lantas men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD