Pisau Bedah

1005 Words

Farhan Maulana duduk di kursi kebesarannya, di hadapannya Jamal duduk sambil menundukkan kepala. "Sudah berapa lama kau bekerja padaku?" tanya Farhan dengan gayanya yang khas, sebelah kakinya di taruh di paha kiri sambil di goyang-goyang pelan. "Sudah sepuluh tahun tuan!" "Hmmm, lalu informasi apa yang bisa aku dapatkan darimu?" Farhan terus bertanya. "Ma...maaf tuan, saya takut menyampaikan hal ini, tuan harus berjanji untuk melindungi nyawa saya!" jawab Jamal dengan gugup. "Baiklah demi istriku, aku akan melindungi mu! Cepat katakan!" Melihat anak buahnya yang ketakutan membuat Farhan ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. "Ada yang merekam pembicaraan nyonya Cintia dengan seorang laki-laki!" Jamal terus menunduk namun sudut matanya berusaha melihat ekspresi Farhan Maulana. "Ada

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD