*** Kini, Sein, Stefan, dan orang tua mereka sedang sarapan. Hanya berempat, karena Glenn juga tidak ada. Entah ke mana pemuda itu pergi pagi-pagi begini. Dalam keheningan, sesekali Leon memperhatikan putrinya dan Stefan secara bergantian. Ia menyadari ada yang berbeda pada Sein, namun ia juga tidak tahu apa penyebabnya. “Ada pertemuan dengan dosen hari ini, Princess?” tanya Leon tiba-tiba, memecah keheningan di tengah fokus mereka sarapan. Maureen melirik sekilas pada suaminya sebelum beralih pada putrinya, memperhatikan wanita itu yang tengah menatap sang Ayah. Sein menggeleng pelan. “Tidak, Dad. Aku batalkan jadwalku hari ini,” jawabnya. Maureen sontak mengerutkan kening, bingung. Pasalnya, hari ini adalah hari Minggu, di mana biasanya jadwal Sein bertemu dengan Dosen pembimbing.