Pengakuan Ilena

1587 Words

Aku terdiam saat jenazah papa mulai dimasukan kedalam liang lahat. Hatiku terguncang hebat. Kesedihan mulai merambah relung hari. Aku memang masih perasa sakit dengan apa yang papa lakukan padaku selama hampir dua tahun ini. Namun bagaimana pun juga, beliau adalah papaku. Ada air mata yang tertumpah saat jenazah papa mulai ditimbun dengan tanah merah. Bahkan, sesakitnya hati mama, aku bisa melihat kesedihan dari matanya yang berembun. Area hidungnya memerah, dengan isak yang terdengar sayup ditelingaku. Aku mencoba untuk menenangkan mama agar tidak terlalu hanyut dalam kesedihan. Ku pegang tangan mama yang sepertinya mulai goyang. Aku baru melihat kekuatan cinta mama yang begitu tulus sama papa. Walau pun hatinya pernah disakiti, tapi mama tetap mencintai papa sampai saat ini. Mungkin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD