My Handsome Fake Nerd # Holiday #

2767 Words
⚠️Bijaklah dalam membaca⚠️ ⚠️Mengandung unsur kekerasan⚠️ . . . . . Author Pov Di apartemen yang terbilang sederhana itu terlihat sepasang pria dan wanita yang sedang menyiapkan keperluan yang akan mereka bawa kepantai. Jennie Pov Karena terlalu bersemangat untuk mengikuti taehyung jalan aku sampai lupa membawa pakaian ganti siapa tau saja aku tidak sengaja basah karena terkena air laut, dasar jennie sipelupa. " astaga bagaimana ini? " kataku refleks sambil menepuk jidat dengan cukup keras. " kenapa jane, apa ada yang terlupa " tanya taehyung dan berjalan menghampiriku yang sementara membantu memasukan entah apa yang disiapkannya tadi. " aku tidak membawa pakaian ganti tae, bagaimana ini " dengan raut wajahku yang di buat menyedihkan dan sememelas mungkin. " kau bisa meminjam pakaianku jane atau kalau tidak kita bisa singgah membeli pakaian untuk mu nanti ditoko pakaian " katanya dengan senyum tipisnya yang tidak terlihat. " ya apa kau menertawakanku " kataku dengan wajah dibuat garang. " siapa yang menertawakanmu, aku hanya tersenyum jane " sambil berlalu membawa keperluan yang sudah di rapikan ke dalam mobil. " benarkah? yaa tunggu aku, apa kita akan berangkat sekarang tae " tanyaku yang sedari tadi mengekorinya dari belakang. Huh aku sempat berpikir ini sebenarnya mau kepantai atau rekreasi sih sampai bawa tas segala yang tidak aku ketahui isinya. " iya jane, takut nya kita kemalaman kalau tidak berangkat sekarang " katanya memeriksa jam yang berada di pergelangan tangan nya dan masuk kedalam mobil, aku pun segera menyusulnya dan segera menyamankan diri di kursi samping pengemudi. Aku sudah duduk namun aku sama sekali tidak merasakan pergerakan apa mungkin belum jalan, aku menoleh kesamping mendapati taehyung yang menatapku dengan tersenyum karena tidak mendapat jawaban aku memberanikan diri untuk bertanya padanya. " kenapa belum berangkat tae, apa ada yang kelupaan " kulihat taehyung hanya menggelengkan kepala dan mendekatkan diri padaku sehingga wajahku dan wajahnya sangat dekat aku terpaku dengan apa yang terjadi saat menatap matanya yang tajam walaupun terhalang oleh kaca mata yang sedang dia kenakan. Namun lamunanku buyar saat aku merasakan taehyung memakaikan seatbelt padaku, setelah selesai dia menjitak kepalaku dengan pelan kemudian memundurkan tubuhnya kembali dan menghidupkan mobil. " aa...apa kau tidak jalan karena itu tt.. ta.. tadi- " karena pertanyaan ku tak kunjung selesai taehyung segera memotong ucapanku. " tentu saja jane, apa kau mau aku di hajar habis habisan oleh bodyguard ayahmu serta kakak mu karena aku yang lalai menjagamu " katanya sambil menatapku sekilas dan kembali fokus pada jalanan. " rasanya sedikit sakit, aku kira taehyung melakukan itu karena dirinya yang tidak mau aku terluka ternyata hanya karena teringat ucapan daddy, astaga jennie ingat taehyung itu menganggapmu sebagai teman jadi tolong jangan terlalu berharap" Entah kenapa aku jadi tidak bersemangat lagi setelah mendengar ucapan taehyung tadi, padahal sebelum jalan aku yang paling antusias untuk pergi ke pantai. Aku rasa dia sadar dengan perubahan di raut wajahku yang sangat drastis sehingga taehyung mengajakku mengobrol dan mencairkan suasana yang sempat canggung. " jane boleh aku bertanya " dia melirik sekilas padaku. " tentu saja kenapa kau harus meminta izin dulu kita kan teman jadi tak perlu sungkan " jawabku dengan senyuman yang dipaksakan. " jadi sudah berapa kali kau liburan dengan teman priamu " aku memicingkan mata mendengar pertanyaan yang di lontarkan taehyung padaku bukankah itu pertanyaan yang aneh. " tentu saja ini kali pertama ku maka dari itu daddy, mommy serta oppa ku sangat khawatir ketika aku meminta izin tadi " jawabku dengan menatapnya dan aku lihat dia hanya menganggukkan kepalanya saja. Apa tidak ada respon lain selain menganggukkan kepala. Aku mendengus dengan cukup keras karena jengkel dengan respon taehyung. Menyilangkan tangan didepan d**a dengan wajah yang semakin di tekuk yang sudah aku palingkan memilih melihat pemandangan keluar jendela hingga aku mendengar suara taehyung yang kembali memberi pertanyaan padaku. " selain aku siapa saja temanmu yang ada disini jane, siapa tau saja kita bisa mengajak mereka jalan bersama " aku menoleh dengan cepat kearah nya, enak skali dia berbicara begitu. " TIDAK, aa.. ma...maksud aku mereka sibuk tae iya itu mereka sibuk la.. lagi pula aku belum bertemu mereka setelah sekian lama aku hilang kontak karena pindah dan baru lisa saja yang aku ketemu itupun tanpa disengaja " respon apa itu jennie harap jangan membuat malu diri sendiri. " ayo " kata taehyung sungguh membuat ku tidak mengerti. Aku mengerutkan kening sehingga taehyung muncul diluar dan membuka pintu mobil untuk ku. " kita sudah sampai jane " dia tersenyum dan berlalu kearah lain membuka pintu mobil dan mengambil semua barang yang kami siapkan tadi. Aku segera menyusul dan membantu nya mengeluarkan barang yang kami bawa. Kami pun mencari tempat teduh untuk menyimpan barang bawaan kami. " disini saja jane supaya tidak jauh dari pinggir pantai " ucapnya dan menurunkan barang yang sedari tadi dibawanya, tanpa menunggu dua kali aku segera membantu menyiapkan keperluan kami. Setelah semua selesai kami duduk menikmati semilir angin yang berhembus. " taehyung aku sebenarnya sudah dari lama ingin menanyakan ini padamu hanya saja aku sedikit tidak enak " dengan mimik yang tak bisa diartikan. " tanya saja jane bukannya kamu yang mengatakan bahwa kita teman jadi tidak perlu sungkan untuk bertanya selama pertanyaan mu masih wajar dan aku dapat menjawab nya tentu saja dengan senang hati akan aku jawab " katanya panjang lebar. " aku selalu melihat mu seorang diri, sebenarnya dimana orang tua mu, apa mereka tidak masalah jika hari bebas seperti ini bukannya mengunjungi mereka kau malah menghabiskan waktu bersama orang lain ? " aku dapat melihat perubahan yang terjadi di wajah taehyung aku merasa tidak enak sekarang. " orang tua ku sudah tiada jane karena dibunuh oleh seseorang jadi sekarang aku seorang diri " dapat ku lihat kesedihan dimatanya entah kenapa aku dengan refleks mengusap punggung taehyung agar tenang. " aku merasa bersalah karena harus mengingatkan mu dengan apa yang di alami orang tua mu tae, aku sungguh tidak... - " belum saja selesai aku berbicara langsung saja ucapan ku dipotong oleh taehyung. " tidak apa jane aku sungguh senang karena ada yang tulus berteman dengan ku selain jungkook dan jimin, setidaknya aku tidak merasa kesepian lagi setelah kau datang " entah kenapa ucapan dan tatapan taehyung barusan membuat jantungku tak tenang kembali, aku hanya bisa berharap semoga taehyung tak mendengarnya. " aku juga senang karena kau mau berteman dengan ku sampai mau repot mengajakku jalan padahal kan kau juga sangat sibuk karena bekerja " kataku menundukkan kepala. " ah.. itu tidak masalah karena aku shift malam, jadi aku bisa menemanimu sore ini sekarang ayo kita berjalan dipinggir pantai menikmati angin sejuk sebelum melihat sunset nanti " dia berdiri terlebih dahulu setelah itu membantu ku berdiri juga. Kami berjalan beriringan sambil bercengkraman hingga taehyung menanyakan sesuatu padaku yang membuat keadaan sedikit mencair dan tidak hening lagi. Taehyung Pov Saat sedang berjalan dalam keheningan dengan jennie dipinggir pantai, aku sesaat teringat akan sesuatu. Sebenarnya sudah dari kemarin aku ingin menanyakan ini hanya saja selalu lupa karena melihat jennie itu lebih menyenangkan dibanding mengingat hal yang lain. Sepertinya aku sungguh sudah jatuh dalam pesona gadis yang sekarang berada disampingku saat ini. " jane sebenarnya ini sudah dari kemarin aku ingin menanyakan nya hanya saja terkadang aku lupa " ucapku memulai pembicaraan. " apa itu, bukan kah sudah aku katakan tanyakan saja tidak usah sungkan " jawabnya dengan tersenyum disertai mata mengejek ada apa dengan gadis kecil ini. " apa kau tidak masalah dikatai anak miskin, terus dekat dengan cowok yang di juluki nerd, takut nya kau tidak nyaman dengan apa yang mereka katakan padamu kalau aku sudah biasa jadi tidak masalah " sambil meliriknya hanya ingin memastikan bagaimana respon gadis yang sedang berjalan beriringan dengan ku, takut nya pertanyaan yang aku berikan membuat dirinya tidak nyaman. Tetapi respon yang aku dapat kan sungguh berbanding terbalik dengan apa yang aku pikirkan gadis ini justru tertawa terbahak bahak karena pertanyaan yang aku ucapkan. " bukankah sudah aku katakan tidak masalah berteman dengan siapa saja asalkan mereka mau menerima kita seadanya bukan karena terpaksa atau karena ingin menaikan popularitas semata. Itu sama saja kita tidak memiliki teman kalau ingin ya sudah berteman itu dengan orang yang tulus bukan orang yang sedang ada masalah saja baru mau mencari kita, lagian tidak masalah juga jika mereka mengatai aku miskin orang yang mereka katakan juga tidak benar jadi untuk apa merasa risih dengan ucapan orang yang tidak berdasar. Terus berteman denganmu itu menurut aku justru sangat menyenangkan karena bisa merasakan bagaimana yang namanya bekerja, terus bisa jalan berdua begini tanpa adanya pengawalan dari bodyguard daddy atau oppa mungkin karena mereka percaya denganmu " jawabnya panjang lebar. Ucapanya justru membuat jantungku berdetak lebih cepat dari pada sebelumnya jangan katakan bahwa aku jatuh cinta. Setelah puas berjalan jalan mengitari pinggir pantai aku mengajak jennie untuk makan karena hari sudah mulai sore kebetulan ada sedikit makanan yang aku siapkan tadi cukup untuk kami berdua hanya makanan yang ringan saja setidaknya untuk mengganjal perut agar tidak terlalu lapar. Nanti malam aku akan mengajaknya makan di restaurant sederhana saja atau dirumah makan langgananku, walaupun makanan nya tak semewah direstoran tapi rasanya sangat enak, kebersihannya juga terjamin dan harganya yang sangat terjangkau oleh orang seperti ku, malah promosikan. " jane sebaiknya kita makan dulu dan istrahat sejenak sebelum melihat sunset nanti " tanpa menunggu nya menjawab aku dengan sengaja menggandeng tangannya. Seandainya dia marah aku akan melepaskan genggaman tanganku pada tangan nya tapi karena jane tidak protes atau memberontak maka aku semakin mengeratkan genggamanku dan tersenyum tipis yang tidak akan disadari oleh jane. Setelah makan kami kembali mencari tempat yang bagus untuk melihat sunset. Setelah selesai makan aku dan jane segera merapikan tempat makan yang isinya sudah habis, kemudian kami bergegas kembali berjalan menuju bibir pantai. Aku menatap kearah samping dimana seorang gadis berdiri dengan senyum mengembang diwajah cantik nan manisnya itu karena melihat sunset. Aku tersenyum samar. " cantik " tanpa menoleh karena mengagumi wajah jennie dari samping, dia yang tak sadar bahwa aku menatap nya semakin melebarkan senyum nya dengan kepala yang mengangguk antusias merespon ucapanku. " iya, ini sungguh cantik dan indah tae aku tidak akan pernah melupakan hari ini " katanya dengan mata berbinar. Terlihat dengan jelas bahwa dia sangat menikmati apa yang sedang dilihat oleh mata indahnya itu. " aku juga, jane kau mau kan kalau ada waktu luang dan aku tidak sibuk mari menghabiskan waktu bersama itu pun jika kau tidak keberatan " kataku mengalihkan pandangan ku menatap lurus kedepan menikmati indah nya sunset sore ini ditemani gadis manis itu, sangat menenangkan mengingat aku baru merasakan perasaan ini. " baiklah mari habiskan waktu bersama " setelah jennie menjawab tidak ada lagi suara. Aku sibuk dengan pikiranku sendiri memikirkan banyak hal, dengan pertanyaan yang silih berganti menghantui pikiranku tanpa mendapatkan jawaban yang pasti, aku menghela nafas dengan berat dan segera mengenyahkan pertanyaan yang menghantuiku. Author Pov Diruangan besar nan megah itu seok jin baru saja menyelesaikan meeting dengan beberapa kolega bisnis nya ditemani sang sekretaris kim jisoo yang membahas pembangunan apartemen yang akan segera dilakukan, jika semua sudah di setujui dan beres tanpa ada hal yang harus diubah lagi. Setelah meninggalkan ruangan meeting itu seok jin berjalan menuju ruangan nya yang bertempat pada lantai atas bangunan tinggi di perusahaan nya. Dia menoleh melihat wanita yang setia berada disisinya dan menyunggingkan senyum menpesona yang hanya dapat dilihat orang tertentu saja. Dia langsung teringat dengan adik manisnya yang belum memberinya kabar sama sekali padahal hari mulai berganti dengan langit yang mulai menggelap, tetapi adik manisnya itu tak kunjung memberi kabar. " astaga apa anak itu jadi lupa dengan janjinya hanya karena terlalu kesenangan jalan berdua dengan taehyung " seok jin menggerutu di dalam lift sehingga jisoo yang mendengar nya menoleh padanya. " tidak perlu khawatir oppa, lagian jennie sudah besar dan ada taehyung yang menjaganya mungkin saja karena terlalu senang dia jadi lupa, kalau pun jennie tak mengabari mu kita bisa menghubunginya terlebih dahulu atau hubungi taehyung saja " jisoo menjawab pertanyaan seok jin dengan cara menenangkannya. Dia tau semua pria yang berada di keluaga kim itu sangat over protective pada sibungsu kim yang merupakan anak gadis satu satunya dan kejadian yang tak mengenakan dimasa lalu yang pernah menimpa gadis manis dan polos itu membuat semua keluarganya bekerja ekstra dalam menjaganya. Tanpa menunggu lama setelah selesai mengambil beberapa barang yang tertinggal diruangan pribadinya seok jin dan jisoo meninggalkan gedung perkantoran untuk segera pulang ke mansion kelurga kim karena kebetulan besok tidak ada jadwal masuk kantor maka dari itu jin meminta jisoo menginap atas undangan sang mommy. Setelah sampai dihalaman luas mansion megah itu mereka berdua masuk kedalam dan disambut oleh mommy kim yang tengah bersantai diruang kelurga bersama sang suami. " sudah pulang sayang " jin dan jisoo menghampiri mommy dan daddy kim. " iya mom, yang lain kemana apa belum pulang " pertanyaan seok jin berhasil mengalihkan atensi daddy kim yang sibuk bermanja dengan sang istri. " seperti tidak mengenal adik mu saja jin, mereka terlalu sibuk dengan pekerjaannya untung saja kau ada jisoo sehingga sedikit teralihkan dari urusan pekerjaan " setelah nya daddy kim kembali memeluk sang istri tanpa rasa malu. " oh ya dad apa nini sudah mengabari daddy sama mommy " sekali lagi karena pertanyaan seok jin daddy kim beserta sang istri menegakkan badan nya dengan cepat secara bersamaan. Pantas saja perasaan mereka tak bisa tenang sedari tadi karena merasakan ada sesuatu yang kurang ternyata anak kesayangan mereka si bungsu kim yang tak ada kabar setelah kepergiannya bersama taehyung tadi siang. " ya ampun mommy lupa, bagaimana ini daddy tolong hubungi gadis manisku kenapa bisa aku lupa? pantas saja sedari tadi perasaan mommy tak enak ternyata adikmu tak ada kabar " kata mommy kim dengan khawatir. Daddy kim dengan gerakan cepat segera menghubungi ponsel sang anak deringan pertama tak diangkat, hingga akhirnya deringan kedua baru lah terdengar suara di seberang sana. " hallo sa...- " belum selesai ucapan yang akan diucapkan daddy kim namun benda pipih itu sudah berpindah tangan pada sang istri. " nini sayang kau tak apa kan? apa tidak ada masalah di sana? kenapa tidak menghubungi mommy atau daddy? apa sesenang itu sampai lupa memberi kabar? " mereka yang mendengar mommy kim bertanya tanpa jeda hanya mampu saling menatap dan meringis, hingga ucapan daddy kim menyadarkan sang istri. " bertanya perlahan sayang kasian nini tidak tau mau jawab yang mana dulu " mommy kim hanya menganggukkan kepala. " nini baik mommy, hanya saja nini lupa mengabari mommy sama daddy soalnya keasikan main dipinggir pantai sama lihat sunset kan udah lama gak pernah nikmatin suasana panti lagi " jawabnya dengan nada ceria sehingga daddy mommy serta oppa nya merasa tenang karena si bungsu kim itu baik - baik saja. " syukurlah mommy kira ada sesuatu yang terjadi karena kalian tidak pernah memberi kabar " dengan bernafas lega mendengar kabar anaknya. " mommy seperti nya ni...- " suara jennie terputus digantikan suara seorang pria. " mommy ini taehyung, aku meminta izin seperti nya kami pulang sedikit terlambat soalnya jennie ingin ke wahana permainan, apa tak masalah" tanyanya dengan pelan sebab tak enak membawa anak gadis dimalam hari hanya saja dia tak bisa menolak permintaan jennie. " baiklah tapi ingat jika terjadi sesuatu segera hubungi daddy atau mommy, dan kalian berhati hati " setelah mengatakan itu suara ponsel pun terputus. Kembali pada jennie dan taehyung yang masih berada di kawasan pantai, entah kenapa taehyung merasa ada sesuatu yang akan keluar dibawah sana. " jane aku akan ketoilet sebentar saja kau tidak apakan menunggu ku disini aku tidak akan lama, kebelet pipis sih " katanya memasang wajah memelas nya yang diangguki gadis bermata kucing itu tanpa menunggu dua kali taehyung berlari secepat kilat menuju toilet dan tanpa disadarinya itu akan berakibat buruk pada jennie. Setelah melihat taehyung hilang dari pandangan nya jennie membalikan badan untuk menuju mobil karena memang tadi saat meminta izin mereka berdua baru saja berjalan menuju tempat dimana mobil yang mereka gunakan diparkir. " hmmmmpttt... taaeehh... mmm..- " tubuhnya lunglai seketika karena tidak sadar bahwa sedari awal seseorang sudah mengintai mereka sehingga saat berbalik seseorang yang berdiri dihadapannya membekap mulutnya membuat dirinya kehilangan kesadaran seketika itu juga akibat obat bius. " kau gadis yang manis dan polos, aku yakin sebentar lagi kau akan jadi milikku sayang " ucap pria itu yang memang sedari awal tertarik pada jennie. Dia sangat senang karena penantiannya yang beberapa hari akhirnya terlaksana sesuai keinginan nya karena sedari awal setiap membuntuti jennie selalu saja berakhir dengan kehilangan jejak gadis itu, maka dari itu ia sangat senang karena rencananya kali ini berjalan lancar tanpa hambatan sama sekali. Dan pria itu tidak sadar bahwa yang dia lakukan justru akan berbalik dan berakibat buruk pada dirinya sendiri serta menghancurkan semua kelurga dan orang terdekatnya. Tbc.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD