11

772 Words

Uci menyerngit melihat seseorang membuka pintu ruangannya sepagi ini, buktinya ia kembali menoleh pada jam dinding yang beberapa menit lalu dilihatnya hanya untuk memastikan bahwa saat ini memang baru setengah tujuh. Dan kepala orang yang menyembul dari balik pintu itu membuat Uci lebih dari sekedar kaget. “Adam.. ini kepagian banget loh,” ucapnya pada pria yang kemaren memaksa untuk datang. “Pagi otak lo lemot,” cibir Adam sambil mendekat. “Hehe gue emang cantik, makasih loh pujiannya,” jawab Uci tidak sinkron. “Cih, pede banget.” “Kalo gue ga cantik ngapain lo ngolah gue mulu?” “Gue deketin lo bukan karena lo cantik, tapi karena lo langka. Langka banget sampai gue mau melestarikan lo.” “Pulang ga lo!” ancam Uci dan sudah pasti tidak diindahkan oleh Adam. Cowok itu menyeret kursi y

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD