12

1156 Words

Ada kalanya Uci bersyukur mendapat perhatian dari keluarganya dan ada juga saat di mana ia ingin semua saudaranya bersikap acuh tak acuh. Ini sudah hari keempat dia mendekam di rumah sakit. Bukan dia yang ingin berlama-lama di tempat beraroma khas itu, justru ia sudah teramat merindukan ranjang dan kamarnya. Abang tertuanya melarang keras sang adik pulang karena dirumah jarang ada orang, mama mereka juga selalu standby disana. Jangan kira Uci akan tenang-tenang saja. Si bungsu bahkan sempat membuat kehebohan. Ia beralasan tidak merasakan sakit apapun dan rusuknya hanya retak, bukan patah. Tapi alasan sang Abang tentang Uci adalah anggota keluarga mereka yang pertama mengalami kecelakaan dan ia tidak ingin ada yang salah pada adiknya dikemudian hari membuat kedua orang tuanya setuju, terl

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD