Devya tersenyum tipis. “Nggak kok. Aku cuma pakai baju aku aja. Takut ada yang datang.” Daren terkekeh pelan. Ia kemudian mencium lembut bibir Devya dan lalu merambat ke lehernya. “Tadi, Sheril datang dan membuka pintu,” bisiknya kemudian. “Heuh? Beneran?” tanya Devya tak percaya. Daren mengangguk. “Yes, Honey! She’s your bestfriend, right?” Devya mengangguk lalu menatap wajah Daren. “Iya. Hanya dia satu-satunya yang tahu kita telah melakukan apa saja. Aku tidak pernah segila ini dan tidak pernah berniat melakukan ini. But, whit you ….” Devya menghela napasnya dan mengadahkan kepalanya pelan menatap Daren. Lelaki itu kemudian mengusapi sisian wajah Devya dengan lembut. “It’s okay. Kamu menikmatinya, karena aku yakin, kamu tidak pernah diperlakukan seperti tadi oleh mantan suami kamu