"Me too. I love you so much. Of course. Dan aku ingin kamu jadi milikku selamanya. Selamanya akan menunggu sampai urusanmu dengan Zion selesai. Dan ingat, Devya. Kamu sudah jadi istriku meski hanya sebatas menikah di bawah tangan.” Daren kemudian menggenggam tangan Devya dan menatapnya dengan lekat. "Aku tidak pernah bercanda dalam perasaan, Devya. Tidak peduli siapa kamu, bagaimana kamu. "Tapi, aku selalu yakin jika kamu yang terbaik untukku. Aku tahu, kamu wanita baik yang hanya terjebak dalam rumah tangga toxic ini. Aku yakin, kamu adalah wanita setia yang hanya akan mencintaiku.” Devya tersenyum lirih. "Kenapa kamu seyakin ini?" tanyanya dengan pelan. "Bahkan pernikahan kita belum ada satu bulan. Dan kamu sudah menilai kalau aku wanita yang cocok untukmu." "My feeling. Aku tahu,