3

1679 Words
"Ga usah sok kuat deh Lo" ujar Alex sembari merebut koper milik Alana. Dan saat ini koper itu udah di atas dan berada di depan kamar Alana. Alana pun tersenyum saat ini karena Alex memang selalu seperti itu terkadang dan ia pun menyukai Alex yang seperti itu. Alana pun menyusul kopernya dan ia membawa kopernya ke dalam kamarnya. Mama dan Papanya memang tidak pernah pelit membelikan oleh-oleh. Ia juga selalu membelikan oleh-oleh untuk teman-teman Alana juga. Ica dan Anna akan kebagian oleh-oleh. Dan saat ini Alana sedang berusaha untuk membuka oleh-oleh dengan sangat semangat. "Yuhuuu oleh-oleh gua dateng anjirr bahagia banget" ujar Gara yang tiba-tiba saja nyelonong masuk ke dalam kamar Alana membuat dirinya terkejut. "Woy lah Gara Lo bikin gua kaget aja sih anjir, jantungan gua tuh. Dasar ya emang Lo tuh" ujar Alana kepada Gara, dan yang ditatap saat ini tertawa. "Udah lah ayo kita unboxing sama-sama my love" ujar Gara pada Alana. "Sumpah ya Gara gua jijik sama Lo woy, dasar tukang ngaku-ngaku emang ya lo. Temen-temen gua semuanya udah pada percaya tau kalo Lo tuh cowok gua. Emang dasar banget ya Lo tuh" ujar Alana kepada Gara tersebut. "Lah bagus dong? Lo jadi ga diganggu sama cowok-cowok kan. Udah lah lagian ya pura-pura jadi cewek gua tuh banyak manfaatnya tau. Lo bakalan jadi cewek yang banyak diirinin sama cewek lainnya tau" ujar Gara kepada Alana membuat Alana memutar bola matanya dengan malas pada saat ini. "Udah lah unboxing cepet tuh. Gua dah ga sabar nih" ujar Gara ke Alana. Mereka berdua pun saat ini sedang membuka kedua koper itu dan terdapat banyak sekali barang mulai dari baju, tas, sepatu, jam hingga sandal dan kacamata juga. Karena Papa dan Mama Alana memang tidak pernah membelikan sesuatu seperti gantungan kunci atau tempelan untuk kulkas. Karena bagi mereka itu tidak ada gunanya. Jadi mereka membeli barang-barang yang di rasa akan bermanfaat bagi orang lain yang menggunakan. "Gih pilih-pilih nih kita pokoknya mah. Ini jam gua, ini sepatu gua. Anjirr banget bahagia poll gua ini mah sekarang" ujar Gara kepada Alana itu. "Yeee dasar ya Lo. Gua mau kasih buat Ica sama Anna lah, pasti mereka seneng deh wkwkwk" ujar Alana sembari memilih jam tangan yang kebetulan ada tiga, dan itu adalah jam tangan cewek. Maka dari itu Alana langsung mengambilnya dan ia akan kembaran dengan Anna dan Ica besok itu juga. "Eh btw yang tadi itu temen-temen baru Lo yakk? Jangan kasih tau yaa ke dia kalo gua sepupu Lo. Biar aja semuanya tau gua cowok Lo" ujar Gara. "Ambis banget sih bang mau jadi cowok gua Lo" ujar Alana menyindir. "Yee gini-gini tuh bentuk dari rasa kepedulian gua sama Lo tau" ujar Gara. "Iya sayang, iya. Btw Lo mau kumpul ya sama temen Lo malam ini? Ikut dong? Pasti Lo mau nyebar coklat sama oleh-oleh yang lain kan" ujar Alana. "Ishhh dasar ya Lo, tuh Lo aja mau dijadiin pacar pura-pura gua juga. Bukti nya pengen ketemu sama temen-temen gua mulu kan Lo" ujar Gara. "Yeee, enak aja. Gua kan pengen ketemu sama Aksa, aduhh ganteng banget deh Aksa dah gitu pinter lagi. Kurang apa coba dia tuh, ah iya. Kurang gua di hidup dia ga sih" ujar Alana membuat Gara bergidik ngeri karena Alana sudah gila seperti nya kali ini karena berkhayal terlalu tinggi pada saat ini. "Khayalan Lo ketinggian woy anjir, mending Lo periksa deh gua takut kalo Lo ngehayal ketinggian. Kasian kan gua kalo Lo pinter-pinter tapi gila wkwkwk. But udah deh ya gua iyain aja deh, Lo ganti tuh sana" ujar Gara itu. Alana pun langsung merasa senang dan saat ini ia pun berganti baju juga. Mereka berdua pun sudah akan berangkat dan mereka melihat Alex yang juga pergi saat ini. Alex pergi sebelum mereka pergi, jadi mereka bisa melihat Alex yang pergi. Alana dan Gara pun saat ini menaiki motor milik Gara itu. "Emang kumpul dimana sih Gar? Kok keliling mulu?" tanya Alana itu. "Ke Star Caffe, biasa lah. Muter dulu kan emang. Udah lah ya. Mending Lo diem aja udah mau sampe ini tuh" ujar Gara kepada Alana tersebut itu. Mereka saat ini pun sudah sampai di Star Caffe. Alana turun dari motor Gara dan ia pun menggandeng tangan milik Gara tersebut. Mereka berdua pun masuk ke dalam Star Caffe yang langsung di cie-ciekan oleh teman-teman Gara. Mereka tentunya sangat surprise ketika Gara mengajak ceweknya lagi. "Wadaw Gara mah main bawa-bawa cewek nih, gua tikung juga ya Lo" ujar Aksa kepada Gara saat ini. Alana pun langsung berbinar matanya itu. "Mau dong kak Aksa tikung aja kak dari Gara, kalo kak Aksa yang nikung mah aku ga papa lah hehehhe" ujar Alana kepada Gara tersebut pada saat ini. "Apa sih woy, ga boleh ya Alana. Jangan ganjen" ujar Gara tersebut. "Hayo loh pada putus ayo putus wkwkw" ujar teman-temannya itu. "Woy Lo pada bilang gitu lagi gua ga jadi ngasih oleh-oleh nih ya" ujar Gara kepada teman-temannya membuat mereka semua saat ini kelimpungan. "Ah Lo jangan bapwr gitu dong. Mana sini oleh-oleh nya" ujar Aksa. Gara masih belum duduk, sementara Alana saat ini sudah bersiap-siap untuk duduk di samping Aksa yang memamg kosong, tapi belum juga ia duduk ia sudah dipindahkan oleh Gara ke kursi sebelahnya yang dekat tembok. "Ishhh kok di pindah sih, gua kan mau Deket kursinya Kak Aksa" ujar Alana kepada Gara membuat Gada melotot kepada Alana tersebut saat ini. "Njirr gua jadi takut beneran kalo Lo besok ngehajar Aksa gegara cewek Lo deket-deket sama dia anjir. Keknya cewek Lo emang dah demen deh sama Aksa, Gar. Dah lah mending kasih ke Aksa aja deh" ujar Mike pada Gara. "Enak aja lo pada, kurang ajar bener deh punya temen. Ini juga cewek satu sukanya kok kecentilan banget sihh. Gemes gua jadinya" ujar Gara itu. "Ya gimana dong Kak Aksa menggoda iman banget sih, Minggiran sih Gara. Mau duduk di tengah biar bisa deket sama Kak Aksa" ujar Alana itu. "Lo ngomong dikit lagi gua ajak balik ya" ujar Gara membuat Alana diam. Mereka saat ini sedang mengobrol dan Aksa, Mike serta yang lain sedang melihat-lihat oleh-oleh dari Gara itu. Mereka tadi sempat berebutan. Saat mereka sedang mengobrol dengan santai nya tiba-tiba ada yang membuat mereka kaget. Karena di Star Caffe seperti nya ada yang berantem. "Lo bangga banget anjing jadi pho" ujar salah satu cowok disana. "Kenapa? Pho Lo bilang? Gua ga suka ngerusak hubungan orang. Cewek Lo sendiri aja yang deketin gua dan mau sama gua" ujar cowok tersebut. "Kan udah Arkan" ujar Miko kepada Arkan saat ini karena jika dilanjutkan lagi maka mereka akan memporak-porandakan seluruh isi Caffe disini juga. "Arkan? Itu Miko yang tadi kan, disana juga ada Bryan. Berarti itu Arkan, Arkan temen duduk gua dong di kelas" ujar Alana berbicara sendiri saat ini. "Temen duduk kelas Lo Lan? Wah Gar, Lo kayaknya harus hati-hati deh, bisa-bisa cewek Lo kena pesonanya Arkan deh. Secara mereka bakalan duduk bareng terus kan. Dah lah parah deh kalo udah ada dia tuh" ujar Mike itu. "Emangnya kenapa sama Arkan? Tadi sih gua denger sih emang kalo dia itu ya sedikit nakal lah, terus juga katanya dia sering gonta-ganti cewek gitu sih. Tadi denger dari Ica sama Anna temen baru gua heheh" ujar Alana. "Ah iya, berarti Lo sekolah di SMA 45 ya Lan, sayang banget sih Lo tuh. Kenapa ga sekolah di SMA 25 aja? Kan biar tiap hari ketemu pacar kan. Atau jangan-jangan Lo mau nyari yang lain ya? Mau selingkuh ya Lo" ujar Mike. "Duh Mike, Lo pinter banget sih. Iya nih gua mau selingkuh. Tapi pertama kali mau selingkuh tetep sama kak Aksa. Ayo dong Kak Aksa mau dong selingkuh yuk" ujar Alana kepada Aksa sembari berkedip dengan lucu nya. "Aduh Gar, gua bisa-bisa ga kuat ini cewek Lo bener-bener minta di cium ini dia imut banget anjir woy" ujar Aksa kepada Gara membuat Gara melotot. "Udah makan aja sono kalian semua. Gua mau ke toilet" ujar Gara dengan kesal, tapi saat sedang akan ke toilet ia malah bertubrukan dengan Arkan. Hal itu pun membuat Arkan yang sedang emosi menjadi tambah emosi. "Lo ga punya mata hah? Jalan masih lebar masih aja nabrak" ujar Arkan. "Sorry? Lo ngapain sih woy? Bukan sepenuhnya salah gua" ujar Gara. "Aduh bisa panjang kalo ga di keluarin" ujar Aksa, ia pun ke sana diikuti oleh Alana. Sesampainya di dekat Gara, mereka melihat Arkan hampir melayangkan pukulan ke arah Gara dan dihentikan oleh Miko dan Alana. "Arkan stop it" ujar Alana membuat Arkan terkejut ketika cewek itu mengetahui namanya, padahal seingat Arkan dia tidak tahu siapa cewek itu. "Siapa Lo? Tau dari mana nama gua" ujar Arkan kepada Alana tersebut. "Dia Alana, Kan temen duduk Lo di sekolah" ujar Miko pada Arkan. "Kalo gitu bilang...." ujar Arkan dengan keras pada Alana, tapi belum sempat ia selesai berbicara Gara sudah mengehentikan pembicaraan itu. "Jangan kasar sama cewek gua anjing. Bilang aja sama gua. Jangan sama cewek gua" ujar Gara karena ia tidak suka ada yang memaki Alana. "Ohh jadi dia cewek Lo, okay" ujar Arkan dan dia langsung pergi saja. Okay. Kalo gitu gua bakalan buat Lo nyesel punya masalah sama gua. Cewek Lo ga akan lama lagi akan pindah ke hati buat Gua. Liat aja cewek Lo bakalan gua bikin jatuh cinta sama gua. Alana, let's play this game. Batin Arkan. Mereka disana sempat bingung karena Arkan pergi begitu saja juga. "Duluan ya Lan, jangan diambil hati. Sampein minta maaf ke cowok Lo juga ya Lan. Arkan lagi ga baik kondisi hatinya" ujar Miko dan Alana mengangguk saja. Setelah itu mereka melihat Miko dan Bryan menyusul Arkan. Dan setekah itu Alana serta yang lainnya kembali ke meja mereka dan memakan pesanan mereka.. perdebatan kecil tadi membuat mereka sedikit lapar dan haus. Saat ini mereka pun sudah selesai makan dengan bahagia. Alana dan Gara pun memutuskan untuk pulang karena hari yang emmang sudah malam, dan besok mereka masih harus berangkat sekolah.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD