2

1922 Words
"Iya sih bener banget ga ada matinya sih Kak Alex itu. Sayang dingin banget. Tapi mending dingin gini sih daripada Arkan yang di mana-mana ada" ujar Ica tersebut saat ini. Ohh jadi mereka berdua ini salah satu fansnya Kak Alex. Duh gua ga bisa bayangin gimana kalo besok mereka tahu gua ini adik dari Kak Alex. Batin Alana tersebut. "Guys lo masih pada mau disini? Kalo iya, gua duluan ya soalnya udah dijemput. Kasian kalo kelamaan nunggu juga" ujar Alana karena memang Gara yang merupakan sepupu Alana itu sudah datang menjemputnya. Karena memang Alana lebih dekat dengan Gara daripada dengan Kakaknya yaitu Alex tersebut. Ica dan Anna pun meminta Alana menunggu dan mereka bertiga pun saat ini keluar bersama. Alana langsung berpamitan ke mereka saat ini. "Gua duluan ya guys, udah di jemput heheh" ujar Alana kepads Ica dan Anna sembari menujuk ke arah Gara dengan motor sportnya tersebut itu. Membuat Ica dan Anna mengangguk dengan paham. Saat ini mereka berdua tidak heran jika Alana tidak akan terpengaruh dengan pesona dari Arkan, karena Alana memang sudah memilik pacar juga. "Pantes woy lo bilang ga bakalan kepincut sama Arkan, lah lo aja juga punya cowok yang ga kalah keren sama Arkan juga hahhaa" ujar Ica kepada Alana tersebut dan Alana pun hanya membalasnya dengan tawa. Biarkan saja teman-temannya itu mengetahui bahwa Gara adalah cowoknya karena memang Gara juga mengatakan jika biar saja mereka tahunya begitu. Hal itu juga mempersempit para cowok yang akan menyakiti Alana tersebut juga. Alana pun sudah naik ke motor Gara dan saat ini mereka berdua pun sudah meninggalkan SMA 45. Dijalan, Gara pun menawari Alana untuk mampir ke Cafe dan ia yang akan mentraktir Alana. Tentu saja Alana tidak menolaknya. Mereka berdua pun saat ini sudah memarkirkan motor mereka di Star Caffe. Mereka berdua masuk ke dalam dan memesan makanan. Sembari menunggu pesanan mereka datang, Gara bertanya tentang hari pertama Alana di sekolahnya. Alana pun saat ini sedang bercerita banyak ke Gara itu. "Pokoknya ya Gar, banyak banget deh peraturannya tuh. Tapi yang paling agak aneh itu peraturannya wali kelas gua Gar. Namanya itu Pak Bayu. Nah karena Pak Bayu itu anak-anak kelas tadi hampir frustasi karena mereka dipaksa buat satu meja sama orang yang baru mereka kenal. Soalnya sama Pak Bayu bangkunya itu di acak lagi. Dan dipilihin gitu sama Pak Bayu. Jadi kita cuman bisa pasrah deh" ujar Alana bercerita dengan menggebu-gebu. "Oh ya? Bagus dong kan semakin menarik jadinya. Terus lo satu meja sama siapa Lan? Cewek atau cowok?" tanya Gara kepada Alana tersebut, sementara Alana saat ini sedang menyeruput minumannya yang baru saja datang bersama dengan makanannya itu. "Gua satu meja sama namanya Arkan, cowok. Tapi gua belum pernah ketemu sama dia soalnya dia tadi ga berangkat gitu deh" ujar Alana yang membuat Gara pun mengangguk. Setelah itu mereka pun berhenti berbicara sebentar dan melanjutkan makan mereka lagi. Gara pun terlihat sesekali menghapus noda di bibir Alana saat Alana makan dengan ceroboh. Ya. Memang begitulah adanya Alana dan Gara. Ketimbang menjadi sepupu, banyak sekali orang yang mengirs bahwa mereka berdua ini adalah sepasang kekasih. Gara saat ini juga masih SMA. Namun ia sekolah di SMA yang berbeda dengan Alana. Ia bersekolah di SMP 25. "Gara, katanya lo mau ngenalin cowok sama gua. Mana nih ga ada cowok yang deketin gua sama sekali woy. Malahan ada juga mereka mundur gegara sering ngeliat gua di story WA atau ** lo" ujar Alana dengan cemberut pada saat ini, karena memang ia sudah bosan untuk menjomblo dab kemarin ia juga sudah meminta Gara untuk mencarikan Alana pacar. Namun sampai saat ini, Gara sama sekali belum memberikan Alana pacar juga. "Ya elah Alana, lo pikir nyari pacar buat lo itu gampang heh. Pacarnya lo itu harus tahu sifat lo yang kekanak-kanakan terus manja gini biar dia itu paham kalo lo kayak gini. Biar besok lo ga ditinggalin tuh sama dia" ujar Gara kepada Alana dengan menjelaskan itu. "Ya elah ribet amat sih Gara, lo kasih temen lo aja deh buat gua. Satu aja Gar. Boleh ya, gua liat juga temen-temen lo ganteng-ganteng kok sesuai deh sama kriteria dari gua. Ayo lah Gara, lo kan baik banget sama gua" ujar Alana dengan memohon kepada Gara tersebut. "No, Alana. Stop to do it. Sekarang lo lanjut makan lagi gih. Keburu dingin makanan lo. Udah besok nyari cowoknua juga gampang. Lagian juga lo apa-apa masih sama gua juga anak manja. Mau sok sokan nyari cowok lo. Disakitin ntar nangis sama ngadu nya juga ke gua lagi kan. Yang ribet gua Alana ku tersayang" ujar Gara dengan gemas kepada Alana. "Hahaha ya ga papa dong Gar, kan cuman lo yang bisa gua andelin saat ini. Ya you know lah Gar hehehe" ujar Alana yang sebenarnya membuat Gara merasa bersalah. Karena Gara mengingatkan kepada Alana bahwa keluarnya itu tidak pernah perduli dengan Alana. Bahkan Alex, kakak dari Alana sendiri itu pun terlihat tak perduli dengan Alana juga. Mereka berdua pun masih berada disana sampai akhirnya sore pun tiba dan mereka memutuskan untuk pulang. Gara tentunya mengantarkan Alana ke rumahnya dahulu dan setelah itu ia pun pulang ke rumahnya. Saat ini Alana pun sudah masuk ke dalam rumahnya. Sesampainya di dalam rumah, semuanya terlihat sepi. Seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan saja disini. Padahal Alana tahu bahwa Alex sudah pulang. Tapi memang Alex selalu mengunci diri di kamarnya. Makanya rumah ini benar-benar sangat sepi sekali. Alana pun menghela nafasnya dengan kasar dan saat ini ia pun masuk ke dalam kamarnya itulah. Sebenarnya, keluarga Alana saat ini baik-baik saja. Namun jika melihat keluarga teman-temannya yang sering berkumpul dan juga bercanda tawa, Alana sangat iri kepada mereka. Karena hal itu tidak Alana temukan di dalam keluarganya. Mama dan Papanya memang jarang pulang. Namun itu semua karena pekerjaan mereka yang menuntut untuk seperti itu. Sedangkan Alex, entah kenapa semenjak SMA Alex sudah berubah, dahulu Alex, kakaknya itu sangat baik dan sangat menjaga Alana. Bahkan Alex sering sekali membantu Alana dalam segala hal. Namun semenjak SMA, semuanya seperti berubah begitu saja. Alana saat ini sedang membaca chat teman-temannya di w******p. Ternyata grup w******p yang baru tadi dibuat itu sudah sangat ramai sekali. Karena Alana penasaran mereka semua sedang membahas apa, Alana pun akhirnya membuka grup tersebut. Dan ternyata mereka semua kebanyakan sedang mengomentari vn yang dikirimkan oleh Arkan, yang mana Arkan adalah teman semeja Alana yang belum Alana temui sampai detik ini. "Oke guys karena tadi gua ga berangkat pas hari pertama gua kenalin diri gua dulu kali ya enaknya. Kenalin nama gua Arkan Gafi Faresta udah gitu aja ya. Sekarang buat awalan gua mau nyanyi deh, pada mau ga nih dengerin suara gua" suara VN Arkan yang diputar Alana. Alana pun membaca chat dibawahnya dan ternyata mereka semua pun dengan semangat menjawab jika mereka ingin mendengarkan nyanyian dari Arkan. Sedangkan para cowok pun yang sepertinya sudah paham dengan Arkan banyak yang membalasnya dengan kata 'Arkan Mulai Rusuh'. Alana yang tidak tahu apa-apa pun lanjut mendengarkan VN yang selanjutnya. Dan sepertinya VN itu adalah lagu, karena sangat panjang sekali. Ia mendengar. "I found a love for me, Darling, just dive right in, And follow my lead, Well, I found a girl, beautiful and sweet , I never knew you were the someone waiting for me, 'Cause we were just kids when we fell in love, Not knowing what it was, I will not give you up this time, Darling, just kiss me slow, your heart is all I own, And in your eyes, you're holding mine, Baby, I'm dancing in the dark with you between my arms, Barefoot on the grass, we're listenin' to our favorite song, When you said you looked a mess, I whispered underneath my breath, But you heard it, darling, you look perfect tonight, Well, I found a woman, stronger than anyone I know, She shares my dreams, I hope that someday I'll share her home, I found a love, to carry more than just my secrets, To carry love, to carry children of our own, We are still kids, but we're so in love, Fightin' against all odds, I know we'll be alright this time, Darling, just hold my hand, Be my girl, I'll be your man, I see my future in your eyes, Baby, I'm dancing in the dark, with you between my arms, Barefoot on the grass, listenin' to our favorite song, When I saw you in that dress, looking so beautiful, I don't deserve this, darling, you look perfect tonight, Oh, no, no,. Mm, Baby, I'm dancing in the dark, with you between my arms,. Barefoot on the grass, we're listenin' to our favorite song,. I have faith in what I see, Now I know I have met an angel in person, And she looks perfect, No, I don't deserve this, You look perfect tonight. (Ed Sheeran - Perfect) "Perfect. Gila, kenapa gua deg-degan parah gini anjir. Ga, Alana lo lucu banget sih, ga mungkin kan kalo lo suka sama cowok cuman karena suaranya sama petikan gitarnya. Ga mungkin lah. Pokoknya ga mungkin banget" ujar Alana sembari memarahi dirinya sendiri. Ia pun masih di kamar sampai malam tiba. Dan saat sudah malam, Bibi memanggil Indi karena Mama dan Papanya ternyata pulang ke rumah. Alana cukup senang karena sudah dua mingguan Maba dan Papanya itu tidak pulang. Alana pun turun bersamaan dengan Alex yang juga akan turun. Alana pun mencoba tersenyum kepada Alex. Namun Alex mengabaikannya dan tidak membalasnya. Alana pun sudah biasa dengan sikap Alex itu. Mereka pun turun dan makan malam pada saat ini. Mama dan Papanya itu meskipun sedang makan malam, mereka tetap setia dengan gadget di tangannya karena memang mereka tidak bisa meninggalkan masalah pekerjaannya. Alana pun cukup kecewa saat ini. Karena Alana pikir, kali ini Mama dan Papanya akan bertanya mengenai hari pertama Alana sekolah di SMA. Namun sepertinya mereka tidak ingat dan juga diam saja pada saat ini. "Oh iya Alana, Alex, Mama beliin kalian oleh-oleh di ruang tamu itu ya. Seperti biasa koper Biru punya Alex, koper Pink punya Alana" ujar Mama mereka itu tentang oleh-oleh. "Papa juga ya ada diruang tamu. Oh ya kalian kalo kehabisan uang bilang sama Papa atau Mama ya. Biar nanti Papa sama Mama transfer lagi" ujar Papa mereka tersebut. Alana pun hanya mengangguk saja pada saat ini. Sementara Alex sedari tadi seperti tidak terganggu dengan suara dari Mama, Papa dan Alana itu. Ia tetap melanjutkan makan malamnya tersebut. Mereka pun sudah selesai mmakan malam. Alana pun ingin mengajak Mama dan Papanya untuk menonton film bersama pada malam hari ini di rumah mereka. "Mah, Pah... " ujar Alana yang belum selesai, tapi Mama dan Papanya seperti mendapatkan telefon secara bersamaan dari seseorang. Mereka pun mengangkatnya. "Aduh sorry dear, Mama harus pergi lagi malam ini. Kalian baik-baik ya di rumah. Kalo ada apa-apa ngomong sama Mama. Okay. Good Night" ujar Mamanya yang langsung pergi. "Papa juga ada kerjaan ini sayang. Papa pergi dulu ya. Kalo ada apa-apa kamu bisa bilang sama Papa. Okay?" Ujar Papanya yang sama persis dengan perkataan Mamanya itu. Dan mereka pun saat ini tinggal berdua di ruang makan. Alana pun merasa kecewa saat ini. Ia pun menatap makanannya tanpa nafsu dan akhirnya ia pun kesal dan mengambil dua koper berisi oleh-oleh dari Mama dan Papanya itu untuk dibawa ke atas. Namun saat ia menyertakan ternyata sangat berat sekali. Padahal kamarnya berada diatas. Ia pun masih mencoba menyeretnya sampai pada akhirnya Alex membantunya. Alex merebut paksa koper itu dan ia pun membawanya dengan enteng. Saat ini koper itu sudah berada di atas.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD