“Aisa!” panggil Ammar membuat Aisa, gadis seumuran Zova tergopoh memasuki ruangan. Ziva mengenal gadis itu sehari kemarin, mereka berbagi banyak kisah dan terlihat sangat kompak. “Ya, Tuan Muda!” Aisa yang bertugas sebagai tukang sapu lantai pun muncul. “Bantu Ziva mengangkati semua pakaian dan perlengkapan untuk menyetrika ke kamar Ziva. Di ruangan ini Ac-nya rusak.” Ammar kemudian melenggang pergi. Aisa tersenyum menatap Ziva. “Yuk, aku bantuin.” Ziva mengangguk penuh semangat. Mereka mengangkuti pakaian dalam keranjang, setrika sekaligus mejanya ke kamar Ziva. “Kok, bisa sih Tuan Muda nyuruh kamu tidur di kamar ini?” ucap Aisa sembari duduk di sisi ranjang dan mata berputar mengamati seisi kamar. “Nggak tau. Emang kenapa?” “Ini tuh kamar tamu. Padahal kamar pembantu masih ada yan