Bab 6

742 Words
●Part 6● Bersyukurlah saat penghianatan menghampirimu Sebab hal itu memberimu semacam ‘Anty Body’ sistem pertahanan dalam diri Untuk lebih selektif, untuk tidak memberikan kesetiaan dan harapan pada orang yang salah ~WidyaArrahma~ ☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆ Setibanya di rumah sakit, Helwa langsung ditangani oleh dokter Sarah yang kebetulan sedang jaga malam Tak lama dokter Sarah keluar dari ruangan “Dok gimana keadaan istri saya ?” Tanya Fajar Panik “Bu Helwa banyak Fikiran dan tertekan batinnya saya harap bapa bisa mengontrol lagi emosinya yah Pa karna Bu Helwa gak boleh terlalu emosi” ucap dokter Sarah “Maafkan saya pak harus berbohong karna ini keinginan bu Helwa untuk tidak mengatakan penyakitnya” batin Sarah “Apa saya boleh masuk ?” Tanya Fajar “Silahkan, besok Bu Helwa sudah boleh pulang, untuk malam ini biarkan dia istirahat dulu, kalau begitu saya permisi” ucap Dokter Sarah Fajar masuk ke ruang inap Helwa terlihat Helwa yang sudah melepas cadarnya menatap kosong ke depan “Assalamualaikum” ucap Fajar mendekati Helwa “Waalaikumussalam” lirih Helwa “Gimana keadaan kamu Hel, ada yang sakit ?” Tanya Fajar hanya dibalas gelengan Helwa Fajar duduk disisi ranjang Helwa menatap Helwa namun Helwa menatap kelain arah Fajar berusaha memegang tangan Helwa yang tidak diinfus, tak ada penolakan dari Helwa karna badan Helwa terasa sangat lemas Fajar menggenggam tangan Helwa seakan mengatakan penyesalan yang berarti “Besok temui Melly yah” ucap Helwa sangat pelan “Jangan banyak bicara yah, sekarang kamu istirahat yah biar besok kita pulang” ucap Fajar yang dibalas anggukan Helwa Fajar mengelus kepala Helwa membuat Helwa nyaman dan tertidur Seperti ucapan Dokter Sarah semalam, Helwa paginya langsung pulang, namun betapa terkejutnya ia saat pulang menemukan seseorang sedang duduk di ruang tamu “Melly” Ucap Helwa lirih sangat lirih Fajar pun tercengang melihat Melly ada disini, dari mana ia tau rumah ini Helwa mulai mendekati Melly “Assalamualaikum Mel” ucap Helwa menyikap cadarnya ke atas “Waalaikumussalam, ya Allah kamu Helwa, kamu sekarang bercadar ?”tanya Melly tak percaya “Iyah mel ini aku, kamu apa kabar ?”tanya Helwa “Ya Ampun Helwaaa, aku baik kamu apa kabar ?” Ucap Melly memeluk Helwa “Alhamdulillah seperti yang kamu lihat” jawab Helwa “Kamu... saudaranya mas Fajar yah” tanya Melly “Akuu..-“ “Mas koq gak ngomong sih kamu sepupunya Helwa, akutuh udah lama banget gak ketemu Helwa” ucap Melly memotong ucapan Helwa “Mel, aku mau istirahat dulu yah, oh ya barang barang kamu dimana ?” “Diatas dikamar utama kata bibi itu kamar utama jadi aku taruh disitu” “Apa ?!” Bentak Fajar membuat Helwa dan Melly terjengit “Ya Allah mas kaget tau” ucap Melly sementara Helwa memegangi dadanya yang sakit karna terkejut “Mel aku ke kamar dulu yah” ucap Helwa memasuki kamar tamu disebelah pintu Setelah memasuki kamar dan menguncinya ia langsung meminum obat dari dokter Sarah yang selalu ia bawa disakunya Entah mungkin efek obat ia langsung tertidur diranjang sambil memegangi dadanya yang sakit Sementara diluar sedang ada perdebatan sengit “Mas, istri pertama kamu mana ?” Tanya Melly santai bergelayut dilengan Fajar “Kamu ngapain kesini ? Tau dari mana rumah ini ?” Tanya Fajar datar “Aku kesini mau nemuin kamu, alamat ini dapet dari orang kantor kamu” “Pindah in barang barang kamu ke kamar tamu” ucap Fajar “Gak mau lah, aku kan juga istri kamu, ini rumah aku juga lah” “ini rumah HELWA, sertifikat rumah ini seluruhnya atas nama dia, dan dia ISTRI PERTAMA AKU” ucap Fajar menekan beberapa kata “Koq gitu sih setengahan dong mas, jadi Helwa istri kamu” “Ini rumah dari orang tua ku, diberi saat kami menikah atas nama Helwa bukan aku” “Terus aku gimana ?” “Pindah in ke ruang tamu, biarkan Helwa di ruang utama” “Ya udahlah asalkan sama kamu” ucap Melly beranjak ke atas Sementara Fajar langsung menuju kamar tamu yang ditempati Helwa Saat membuka knop pintunya ternyata terkunci, ia mencari kunci cadangan untungnya masih ada didekat Vas bunga Saat pintu terbuka terlihat Helwa tertidur pulas dengan posisi tak nyaman, Fajar langsung mengunci pintu Ia naik ke ranjang dan membenarkan posisi Helwa, dan menarik Helwa ke pelukannya “Maafkan aku, jangan tinggalin aku” bisik Fajar sebelum ia menyusul Helwa ke mimpinya TBC By Widya Arrahma
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD