Part 5

947 Words
Mencintai Allah adalah setinggi tingginya Cinta. Sempurnakan Cintamu pada Allah sebelum kau labuhkan cintamu pada Makhluk-Nya ~WidyaArrahma~ ☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆ Sifat kepekaan perempuan itu begitu besar, sebaik baiknya lelaki menyimpan rahasia, Perempuan akan merasakannya, entah dari gerak gerik maupun ucapan lelaki yang berbeda. Namun terkadang lelaki hanya bisa menyalahkan wanita, mengatakan bawa wanita tidak bsa menjaga penampilan hingga lelaki memilih rumput yang lebih hijau ketimbang rumput dirumah sendiri. Namun, lelaki yang baik adalah lelaki yang bersyukur atas wanitanya. Jika memang dia mencintai tulus wanitanya, mau secantik apapun wanita diluar sana tetaplah wanitanya yang lebih cantik ibaratkan Berlian dan Batu kali. Sesampainya Dirumah Fajar langsung masuk ke kamar dan melihat Helwa sedang melaksanakan Sholat Asar Ia melirik jam sudah menunjukkan pukul 15.45, ia segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya Saat keluar ia tak menemukan keberadaan Helwa, Fajar segera melaksanakan Sholat terlebih dahulu berusaha menenangkan Fikiran nya Usai Sholat ia turun untuk mencari Helwa “Hel... Helwaa... Helwaaa” teriak Fajar membuat bi Inah keluar “Ada apa tuan nyari neng Helwa” “Helwa mana bi ?” “Neng Helwa lagi di dapur tuan” “Ya sudah Makasih bi” “Iya tuan” Saat memasuki dapur ia melihat Helwa sedang memasak namun dengan pandangan kosong sesekali mengusap pipinya mungkin air matanya jatuh tak dibendung “Helwa” panggil Fajar “Ada apa mas ? Kenapa ada disini ?” Tanya Helwa menatap Fajar “Cepat ke kamar aku mau ngomong” ucap Fajar “Sebentar mas ini nanggung” ucap Helwa karna ia tak sanggup menghadapinya “MASUK HELWA” ucap Fajar penuh tekanan Helwa mau tak mau mulai menaiki tangga diikuti Fajar Setelah masuk kamar Fajar langsung mengunci pintu Terlihat dari matanya ia marah besar namun berbeda dengan Helwa ia merasa ketakutan melihat sikap Fajar Ia rafalkan kalimat Istighfar takut kebablasan mengucapkan kata kasar pada suaminya Helwa duduk disisi ranjang tanpa melepas cadarnya sementara Fajar masih berdiri didepanya “Kenal Melly dari mana kamu ?!” Ucap Fajar penuh tekanan “Oh kamu sudah berani keluar tanpa izin saya dan mengikuti saya!!” Sambung Fajar membuat semua tubuh Helwa gemetar “JAWAB HELWA!!” Teriak Fajar membuat Helwa semakin takut Ia ucapkan Bismillah untuk menjawab semua ucapan suaminya “Melly adalah Kuliah Helwa, kita pernah satu Kos, bahkan Kamar kita dulu berdampingan” ucap Helwa diselingi isakan “Lalu tau dari mana aku menikahinya ?” Ucap Fajar “Aku liat Instagramnya dia” jawab Helwa yang masih sesenggukan “Helwa gak tau kenapa mas sebenci itu sama Helwa, Helwa gak tau dendam apa yang mas taruh pada Helwa sehingga Mas dengan mudah menyakiti Helwa padahal Helwa gak pernah sekalipun berniat pergi karna sikap mas” lirih Helwa “Hel maafin aku” ucap Fajar merasa bersalah karna ia sudah membentak Helwa Fajar bertumpu pada lututnya tepat didepan Helwa berusaha memegang tangan Helwa namun Helwa menjauhkannya “aku memang gaada dendam apapun pada kamu Helwa, pernikahan kita ini hasil dari perjodohan sementara sebelum aku kenal dengan kamu aku sudah terlebih mengenal Melly” ucap Fajar “memang Helwa yg salah mas, Helwa yg salah memilih lelaki untuk menjadi suami namun lelaki itu belum bisa melepaskan masa lalunya” “jujur akhir akhir ini aku sudah mulai membuka Hati untuk kamu namun Melly selalu mengancam melakukan Hal Hal yang mengkhawatirkan” “Jika mas gak mau pernikahan ini, lebih baik kita hentikan mas, Helwa capek, Helwa cape disini gak dianggap sebagai Istri sama mas, mas selalu dingin sama Helwa, Helwa capek mas” ucap Helwa dengan sesenggukan “Hel maaf in mas, mas bodoh menduakanmu hel, maafin mas Hel” ucap Fajar membenamkan wajahnya dipaha Helwa “Jika mas ingin ke Melly silahkan, Helwa gapapa, Helwa gak mau dosa menahan mas untuk adil, Helwa gapapa koq, ajak Melly kesini, rumah ini dibagi dua atas nama Helwa dan Melly jangan Cuma Helwa karna istri mas ada dua bukan hanya Helwa” ucap Helwa “Hel maaf in mas” hanya kata itu yang bisa keluar dari mulut Fajar ia tau betapa hancur istrinya itu “Helwa juga gak mau menghalangi cinta kalian, karna Helwa lah mas harus menikah diam diam dengan Melly, jika ingin disahkan secara hukum silahkan mas, Helwa gapapa” ucap Helwa “maafkan aku karna aku kamu jadi korban disini Hel, jujur dari awal aku memang akan berniat menikah dengan Melly namun orang tuaku menjodohkanku dengan kamu” ucap Fajar “mas gak salah Helwa yang salah karna gak cari tau duku masalalu calon suami Helwa dulu, kalau saja dulu Helwa teliti akhirnya gak bakal kaya gini mas” “Hel jangan pura pura tegar, mas tau kamu sakit, mas tau kamu rapuh Hel, mas Minta Maaf, Mas gak mau kehilangan Helwa” “Kehilangan Helwa mungkin bagi mas bukan apa apa karna memang Helwa bukan siapa siapanya mas Fajar, mas urus yah semuanya, rumah ini dipindah nama atas nama Mas Fajar saja jangan Helwa, Helwa akan pindah koq, Helwa sadar diri Helwa itu siapa” “Gak hel, ini rumah kamu, ibu dan bapa ngasih ini buat kamu hel, kamu gak boleh menyerah hel, kita berjuang sama sama yah hel demi rumah tangga kita hel” “Helwa sudah berjuang mas tapi dengan mudah mas Fajar menghadirkan orang lain di dalam kita, Helwa cape mas” ucap Helwa sebelum ia tak sadarkan diri Fajar yang melihatnya pun kaget, tiba tiba Helwa tak sadarkan diri di tengah Ranjang Ia langsung membenarkan posisi Helwa dan melepas cadar Helwa Saat dilepas ternyata darah segar keluar dari hidung Helwa “Ya Allah Hel kamu kenapa ?” Ucap Fajar dengan air mata yang tak henti Ia langsung menggendong Helwa menuju rumah sakit. TBC By Widya Arrahma
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD