Bab 7

553 Words
●Part 7● Wahai hati, Bersabarlah pada setiap godaan yang datang. Percayalah, setiap kesedihan akan disusuli oleh kegembiraan ~WidyaArrahma~ ☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆☆♡☆ Perempuan sejatinya mudah memaafkan namun sulit melupakan, kenangan pahit yang sekarang kau ukir akan selalu ia ingat walaupun ada kenangan manis yang sedang kau rencanakan dan akan terlaksana, itu tak akan bisa menghapus kepahitan dalam ingatan wanita. Adzan Dzuhur membangunkan dua insan yang sedang tertidur pulas Namun Helwa bangun terlebih dahulu, ia mengamati wajah Fajar yang damai saat tertidur Ia nyaman dalam pelukan Fajar namun kedamaian itu baru ia peroleh setelah pil kekecewaan yang harus ia telan Tak lama Fajar pun membuka matanya dan langsung mencium kening Helwa lama "Maaf hel" "Semuanya udah terjadi mas, mau gimana lagi, mungkin ini takdir Helwa" ucap Helwa menunduk menyembunyikan air matanya "Hel lihat mas" ucap Fajar yang dibalas gelengan Helwa karna air matanya sudah deras "Mas minta maaf udah ngeduain kamu tapi mas gak tau harus berbuat apa hel, Melly mengancam akan bunuh diri hel jika mas gak nikahin dia" "Ya sudah mas ke Melly dulu Kasian dia cape pasti butuh kamu" lirih Helwa disela isakannya "Tapi kamu lebih butuh aku, aku tau hel, jangan korbankan perasaan kamu untuk membahagiakan orang lain" ucap Fajar mengusap air mata Helwa "Helwa mau sholat dulu ya mas" ucap Helwa bangkit dari ranjang "Kita jamaah hel" "Iyah, ajak Melly juga, Helwa tunggu dimusholah rumah" ucap Helwa langsung masuk ke kamar mandi _________________________________ Helwa kini sedang berdzikir dimusholah rumah menunggu Fajar dan Melly datang untuk jamaah Dzuhur "Hel kamu udah disini maaf yah lama" ucap Melly dibalas senyuman dan anggukan Fajar langsung berdiri dishaf depan sementara dibelakangnya ada dua sajadah terbentang "Aku tak menyangka akan ada sajadah dibelakangmu selain aku dan anak anak kita mas" bathin Helwa meneteskan air mata namun dengan cepat ia hapus Suara takbir langsung membangunkan Helwa dari lamunannya ..... Usai salam diakhiri doa yang dipimpin oleh Fajar, Fajar membalikkan badan menghadap Helwa Saat akan menyalami terlebih dahulu tangan itu diambil Melly untuk disalami Helwa hanya terdiam melihat adegan itu Usai menyalami Melly, Fajar mengulurkan tangannya pada Helwa, dan langsung disalami oleh Helwa Helwa langsung melepas mukenanya serta menaruhnya ditempat yang disediakan "Helwa ke kamar dulu yah" ucap Helwa keluar dari Musholah "Tunggu Hel" ucap Fajar namun terlambat Helwa sudah naik ke atas tangga untuk mengambil semua bajunya Saat diatas ia melihat bi Fatma sedang menyapu "Bi bantuin Helwa mindahin baju yuk" "Atuh neng Helwa duduk ajah, biar bi Fatma dan bi Inah yang beresin" ucap bi Fatma "Ga usah bi, Helwa bantuin beberes ajah" "Jangan neng, neng kan baru sembuh" ucap Bi Fatma "Ya udah maaf yah bi ngrepotin" "Atuh ini mah emang kewajiban bibi, mending neng Helwa makan, bibi udah bikin in makanan kesukaan eneng, pecel Lele sama sambalnya banyak koq" ucap bi Fatma "Beneran bi ?"ucap Helwa berbinar karna itu makanan kesukaannya "Iyah, udah neng makan ajah biar bibi yang beresin" "Makasih bi, Helwa turun dulu” ucap Helwa berlari "Neng jangan lari ntar jatuh" teriak bibi hanya dibalas cengiran khas Helwa "Neng Helwa emang wanita Hebat, bibi yakin neng pasti kuat" batin bi Fatma. Wanita berusia 40an tahun itu merasa tak tega dg keadaan yg sekarang sedang menimpa keluarga majikannya, Bi Fatma memang belum faham secara detail permasalahan ini namun beliau tau bahwa Helwa sdg tak baik baik saja. TBC By Widya Arrahma
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD