“... jangan ragu, Mil, angkatlah biolamu, ceritakan pada dunia tentang musikmu...” Althafa ♫ ♫ ♫ “... kamu memiliki mata yang sama dengan Emir.” Mata Arata terbelalak. “Eum, Kakak Kelas..?” Tersenyum kecil, Rena lanjut berbicara. “Aku nggak ada maksud apapun mengatakan itu. Karena kupikir sekarang kita berteman, maka aku mau kamu tahu semua tentangku. Aku nggak mau kamu mendengarnya dari orang lain, yang bisa berpotensi menimbulkan kesalahpahaman.” Arata menatap keramik di bawah kaki. “Terima kasih sudah menceritakannya. Itu sangat berarti.” Rena lalu mengayun-ayunkan kaki, tersenyum kecil. “Tentu saja aku nggak menganggapmu sebagai pengganti Emir, mengingat kalian berdua memiliki sifat yang bertolak belakang. Emir itu ramah dan tipe prince charming yang akan disukai banyak