♫ ♫

1191 Words

“Atlan nggak setuju?” "Aku sangat setuju. Baiklah, kita pakai lagu ini. Aku akan sedikit mengaransemen agar sesuai dengan kemampuan kita." Arata hanya menghela napas saat lagi-lagi tak memiliki pilihan selain mengikuti dua orang pecinta musik itu. "Tapi, kan, Atlan, aku sudah latihan untuk lagu 'Anak Medan', masa nggak ditampilkan?" Gadis itu merengut. Altha mengutuk keimutan Mila dalam hati. Dia lantas melakukan kebiasaannya ketika gadis itu merengut─menoel pipi Mila dengan ujung telunjuk, lalu tersenyum lebar sampai menunjukkan deretan gigi putihnya. “Kita tunjukkan saja di jalanan,” kata Altha, membuat mata Mila berbinar. "Sekalian cari uang untuk membeli biolamu." Arata tampak tak setuju. "Enggak bisa. Kalau kita ngamen di jalanan, akan ketahuan banyak orang.” “Pakai topeng. Aku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD