Mila tidak mendengar perkataan Arata, dia malah diam-diam keluar kelas tanpa izin guru, berlari menuju UKS di gedung Bahasa. Tanpa basa-basi, dia membuka pintu UKS dan mendapati Altha tertidur di deret brankar ketiga. Dia tersenyum, hanya mengamati Altha yang terlelap, Niatnya untuk memberitahu nilanya pun sirna begitu saja. Tepat sebelum Mila balik badan untuk keluar UKS, Altha menahan pergelangannya dan menarik gadis itu mendekat. Karena tidak seimbang, Mila malah menabrak d**a Altha. Gadis itu kini terbelalak kala wajahnya hanya terpisah jarak beberapa senti dari wajah Altha. “Oh? Ternyata Mila, ya.” Altha mengeluarkan suara serak, dia kemudian melepaskan cengkeraman tangannya pada pergelangan Mila. “Kenapa?” tanyanya, sambil batuk-batuk. “Atlan sakit apa? Kenapa batuk-batuk terus?