Part 17

1657 Words

Dewa dan Azela baru saja tiba setelah menikmati pemandangan indah itu di puncak bukit, Dewa masih terus menggodanya tentang perasaannya pada Geza walau Azela selalu menyangkalnya dan menatapnya dengan wajah kesal. Namun sepertinya Dewa sangat pandai dan peka membaca perasaannya.   “Mas, jangan seperti ini. Aku takut membuat Geza tidak nyaman, aku juga tidak nyaman. Aku ingin kita tetap professional. Jangan pernah melontarkan candaan tentang perasaanku pada Geza.” Ungkap Azela dengan serius sebelum memasuki gerbang. Membuat Dewa tersenyum menenangkan dengan tatapan tulusnya.   “Aku tau kapan aku harus bercanda, sayang. Kau sudah seperti adik bagiku. Dan perasaanmu tidak akan pernah aku jadikan candaan. Tapi, jangan pernah lagi merasa kau tidak pantas. Kau berharga bahkan untuk seorang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD