Bab 39

1064 Words

“Serlin! Siapa yang ngebolehin kamu masuk?” Pak David tampak tak suka dengan kedatangan Mak Macan. Dia melirik sinis ke arah perempuan dengan baju kurang bahan itu. “Mas … kamu kok gitu. Sejak kapan aku harus izin dulu masuk ke sini? Bukankah dari kemarin juga kita ngabisin waktu berdua?” Deg! Kok tensiku mendadak naik, tangan itu gak kontrol, loh. Dia mengusap pipi Mas Bos Duren, tidaaaak. Aku gak rela dia menyentuh calon suamiku. Aku pura-pura mengalihkan perhatian pada tas kerja yang Hani tunjukkan. Gak boleh dong kelihatan marah. Aku gak boleh kalah. “Ini Ndaaa.” Hani mengacungkan satu buah ballpoint. Padahal dari tadi sudah kulihat, hanya saja demi mengulur waktu, aku sengaja berlama-lama. Duh, nih bocah malah ngasih tahu lagi. Kan pura-puranya gak bisa dilanjutin lagi. “

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD