Bab 36

1295 Words

“Aku siap saja sih, Pak. Asal mudah dan gak dosa.” Aku menjawab ringan ditengah hantaman debar yang tak karuan. “Perlu sapu?” Dia malah melirikku dengan tersenyum jahil. “Kok sapu, sih?” AKu mengerutkan dahi. “Kayaknya pikiran kamu ke mana-mana. Saya mana ada ngajak kamu buat dosa. Yang ada kamu gak nolak, entar.” Dia malah terkekeh. Dih dia kira aku mau gitu, huh. Padahal sih kayaknya mah, iya. Ya Tuhaaan, ampuni dosaku. Aku memalingkan wajah. Malu … kok dia bisa nebak, sih? Baiklah … aku diam, aku manis, aku baik. Aku pun menunggu, sebetulnya apa yang bisa menjadikanku memiliki nilai lebih di mata kedua orang tuanya. Namun tak kunjung juga mobilnya dia belokkan. “Jadi gak sih, Pak?” Aku mendelik. Rasanya gak sabar. “Sabar dulu lah, Ra. Orang sabar pasti kesel.” Dia malah t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD