Bagian dua belas

1015 Words

Flashback on Ditengah taman kota itu terlihat seorang anak perempuan sedang terduduk sambil menangis seraya menutup wajahnya dengan telapak tangan, tak lama kemudian nampak bocah laki-laki berjalan menghampirinya, ia kemudian berjongkok dan menghapus air mata perempuan itu. "Hei! kamu gak boleh cengeng! Nanti cantiknya hilang loh!" Seru anak laki-laki itu, bukannya diam, anak perempuan itu tambah menangis kencang mendengar ucapan anak laki-laki itu. Tangannya pun kembali terulur untuk menghapus air mata yang terus mengalir bagaikan anak sungai ditengah-tengah pipi chubby milik anak perempuan itu. "Kakak siapa?" Dia perlahan mulai bisa mengontrol air mata nya. Mata sayu itu menatap objek baru dihadapannya. Sebuah senyuman terbit dari muka anak laki-laki itu. "Aku Juna, nama kamu?" "Cac

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD