Bab 77. Rumah Baru

1110 Words

Ibunya langsung tertawa begitu mendengar cerita Amira soal topeng wajah itu. Amira sendiri ikut tersenyum. Kapan suaminya itu print wajahnya, kemudian dibuat topeng. "Suami kamu ada-ada saja, Amira." Amanda yang mendengar suara ibunya, langsung menatap dengan bibir cemberut. Kemudian kaki kembali menendang dan tangan yang dibungkus mencoba masuk ke mulut yang terbuka. "Eh, tidak boleh, Sayang." Amira langsung menangkap tangan putrinya. "Kata papa kamu, banyak kumannya. Tangan tidak boleh masuk ke mulut." "Sudah bicara soal rumah ke Ilyas?" Amira pun menatap ibunya. "Habis mas Ilyas bangun, aku akan bicara, Bu." Secara kebetulan, selesai Amira bicara. Suaminya itu terlihat keluar kamar dengan mengusap mata. "Mas, sudah bangun?" Ilyas menatapnya sejenak. "Iya, Amira." Amira memand

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD