22. Untuk Kesekian Kalinya Menumpang

1122 Words

Secangkir coklat hangat Fabio sodorkan pada gadis yang duduk di sofa ruang tamunya. "Minumlah," pintanya kemudian. Scarla menerimanya dengan hati menghangat, sehangat cangkir coklat di tangan. "Terima kasih." Lalu gadis itu menyesapnya sedikit. Merasakan kehangatan di tenggorokan dalam balutan dinginnya malam ini. Lesakan pada sofa di sebelahnya, membuat Scarla menolehkan kepala. Tubuh besar Fabio ikut duduk si sampingnya. Tatapan tajam pria itu mengintimidasinya. "Jadi ... apa tujuanmu tengah malam begini datang ke sini?" Glek. Scarla takut-takut untuk menjawabnya. Sungguh, ini bukanlah waktu yang tepat baginya bertamu malam-malam ke rumah seorang lelaki dewasa yang di depan security tadi ia akui sebagai pamannya. Namun, Scarla tak ada pilihan lain lagi setelah ia memutuskan kabur dar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD