Bab 3. Layani Aku!

1187 Words
Simon pun akhirnya datang bersama dua orang Bodyguard. Sahukia mempertemukan dia dengan Anna. “Jadi, dia adalah wanita yang disiapkan untuk Tuan Dave malam ini?” “Ya, namanya Anna, cantik, bukan?” Simon pun memperhatikan penampilan Anna. Dia sedikit terpukau melihat Anna. Anna memang cantik, setiap laki-laki yang melihatnya pasti akan langsung menyukainya. Anna memiliki tubuh yang ideal. Buah d**a Anna besar dan padat, dia juga memiliki b****g yang sintal. “Ya, cantik sekali. Tuan Dave pasti akan menyukainya,” puji Simon. Anna langsung menundukkan wajahnya mendengar itu. Setelah itu, Simon pun membawa Anna. Mereka pergi menaiki mobil menuju Resort mewah tempat di mana Dave berada. Anna duduk di kursi belakang bersama Simon, sedangkan dua Bodyguard lainnya, mereka duduk di kursi depan. “Nona Anna, dengarkan saya! Tuan Dave paling tidak suka dengan wanita yang suka ikut campur dalam urusan pribadinya. Jadi saya peringatkan pada Nona, jangan ucapkan apapun yang mungkin akan menyinggungnya. Apa Nona mengerti?” Anna mengangguk menanggapi ucapan Simon. Hingga kemudian, mobil pun tiba di sebuah Resort mewah di pusat kota. Sebelum keluar dari mobil, Simon meminta Anna mengenakan sebuah jubah. Dimana jubah tersebut, bisa menutupi wajah serta tubuh Anna keseluruhan. Itu semua atas perintah dari Dave, dia tidak mau banyak orang yang tahu, kalau Anna adalah wanita yang di panggilnya malam ini. “Nona Anna, ikutlah dengan saya!” Anna mengangguk, kemudian keduanya pun keluar dari mobil dan berjalan menuju resort mewah tersebut. Setibanya disana, Simon meminta Anna masuk kedalam tanpa dirinya. Sementara Simon, dia akan menjaga di luar. “Masuklah, Nona Anna! Temui Tuan Dave Darian di dalam.” Anna mengangguk. Meski awalnya ragu, dia pun akhirnya melangkahkan kakinya masuk ke ruangan itu. Di dalam, terdapat sebuah ranjang berukuran king size dengan didominasi warna putih. Selain itu, disana juga terdapat Mini Bar yang menyediakan ragam minuman. Anna berjalan menyusuri ruangan. Hingga kemudian, seseorang datang dari arah belakang. “Kau sudah datang?” Seketika Anna berbalik badan. Seorang pria berwajah tampan kini berdiri di hadapannya. Pria itu memiliki tubuh yang kekar dengan body profesional. Pakaiannya dibiarkan terbuka, dan memperlihatkan d**a bidangnya, juga otot perut sixpack miliknya. Anna gugup. Seketika nyalinya menciut. Laki-laki itu memperhatikan penampilan Anna. Wajah dan tubuh Anna masih belum terlihat, karena saat ini Anna masih mengenakan jubah yang diperintahkan Simon tadi. “Buka!” Titah pria itu menunjuk jubah yang dikenakan Anna. Anna pun melepaskannya. Seketika penampilan luar biasa Anna membisukan Dave. Dave terpukau dengan paras cantik Anna yang luar biasa. Dave mengelilingi Anna dan memperhatikan penampilannya. Sungguh luar biasa di mata Dave, bahkan dia sendiri juga tidak membayangkan sebelumnya, kalau wanita yang akan dikirim Sahukia, adalah wanita seperti Anna, yang memiliki kecantikan luar biasa. Bahkan tubuhnya juga sangat menggoda kelelakian Dave. Dave tersenyum, kemudian mendekati Anna. Anna pun seketika melangkah mundur. Dave mengernyit. “Ada apa? Kau takut padaku?” Seketika Anna teringat akan ancaman Juan dan juga Barbara. Jika dirinya tidak melakukan ini, maka kemungkinan papanya akan tewas. Anna tak mau itu terjadi. Dia pun langsung menggeleng-geleng kepala. “Tidak, Tuan Dave, maafkan saya. Saya tidak bermaksud menyinggung anda. Saya—” “Buka pakaianmu!” Seketika Anna memejamkan matanya. Dia pun perlahan membuka pakaiannya hingga tak menyisakan apapun. Dave tersenyum, dia kembali mendekati Anna. “Amazing ... Kamu sungguh luar biasa. Siapa namamu, Sayang?” bisik Dave di telinga Anna, bahkan tangannya juga mulai tak diam dan berusaha menyentuh buah d**a Anna. “Anna! Namaku, Anna…” Dave tersenyum, kemudian kembali menciumi ceruk leher Anna, “Baiklah, Anna, lakukan tugasmu! Layani aku malam ini!” Dave membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Anna pun mulai melangkahkan kakinya mendekati pria itu. Dia berusaha memperagakan apa yang Madame Sahukia contohkan. Dia harus menelan harga dirinya saat ini, demi untuk keselamatan sang Papa. “Anna ... Ah,” Dave mulai terbawa suasana. Dia pun mulai memimpin permainan itu. *** Dave tertidur pulas setelah kelelahan. Mereka melakukan hubungan berulang kali. Anna merintih, tubuhnya perih. Karena sudah selesai melakukan pekerjaannya, Anna pun memutuskan untuk pergi. Setelah mengenakan pakaiannya kembali, Anna lekas keluar dari Resort. Simon yang melihat Anna datang pun segera menghampirinya. “Sudah selesai? Dimana Tuan Dave?” Anna mengangguk, “Dia sedang beristirahat.” Simon tersenyum. “Baiklah, sepertinya Nona sudah melakukan tugas Nona dengan baik. Nona Anna, selamat! Nona adalah wanita pekerja pertama yang berhasil meluluhkan Tuan Dave Darian. Saya mengapresiasi atas hal itu. Untuk itu, saya akan memberikan Nona bonus, sesuai dengan perintah Tuan Dave.” Simon memberikan uang tips yang sangat banyak kepada Anna, Anna merasa harga dirinya runtuh. Dia sudah kehilangan mahkotanya yang selama ini dia jaga, hanya untuk sebuah bayaran? Anna menitikkan air mata. Tak hanya tubuhnya yang perih, namun juga hatinya, hatinya kini sudah terluka oleh dirinya sendiri. “Terimakasih,” ucapnya menerima uang tersebut. Setelah itu, Simon mengantarkan Anna kembali ke rumah bordir. Anna langsung di sambut hangat oleh Madame Sahukia dan para bawahannya. “Oh, Anna, aku senang akhirnya kau kembali. Bagaimana? Kau berhasil melakukannya, bukan?” Anna mengangguk, kemudian dia pun memberikan uang yang di dapatnya tadi dari Simon. “Ini adalah uang tips yang di berikan Tuan Simon pada saya. Madame bisa mengambilnya. Tapi tolong, bisakah Madame melepaskan saya sekarang, Madame? Saya harus pulang, saya harus menyelamatkan papa saya!” ujar Anna menangis. Madame Sahukia pun membelai wajah Anna. “Oh, Anna, aku sebenarnya sangat kasihan padamu. Akan tetapi, aku juga tidak memiliki pilihan lain selain menahan mu di sini. Juan sudah menjualmu padaku. Jadi, kamu sekarang adalah milikku, Anna, kau akan bekerja untukku! Jika aku melepaskanmu, maka aku akan mengalami kerugian. Karena Juan sudah meminta bayaran yang begitu mahal untukmu!” Anna mengepalkan tangannya. Dia sungguh benci pada mantan kekasihnya itu. Sampai hati pria itu menjerumuskan Anna ke tempat laknat seperti ini. Anna sungguh menyesal mengenal Juan. “Lalu apa yang bisa saya lakukan, supaya saya bisa segera terlepas dari sini?” Madame Sahukia menyunggingkan senyuman, lalu kemudian berbisik. “Layani lebih banyak pria, dan hasilkan uang yang lebih banyak lagi untukku! Maka aku akan melepaskanmu, Anna!” Anna menghela nafas berat, “Baiklah, jika memang itu jalan satu-satunya supaya saya bisa terbebas, saya akan melakukannya. Tapi Madame harus berjanji, jika uang yang saya kumpulkan sudah banyak, Madame harus melepaskan saya!” Sahukia tersenyum, “Tentu.” Anna pun kembali ke kamarnya, tubuhnya begitu letih karena aktifitas semalam yang baru pertama dia lakukan. Sementara Madame Sahukia, dia sibuk menghitung uang yang baru saja Anna hasilkan. “Carlos, kau lihat? Baru saja satu hari dia bekerja, tapi dia sudah menghasilkan uang begitu banyak untukku. Aku yakin, dia bisa menjadi bintang dalam bisnis kita ini. Akan banyak sekali pria yang berebut untuk bisa meniduri Anna. Anna adalah gadis yang cantik. Laki-laki mana yang akan mampu menolak pesonanya?” Sahukia tertawa. “Tapi, madame, bukankah tadi anda sudah berjanji padanya, kalau anda akan melepaskannya suatu saat nanti?” Sahukia tertawa, “Dan kau percaya, kalau aku akan melakukan itu? Tentu tidak, Carlos, aku hanya berbicara seperti itu supaya dia mau bekerja lebih giat lagi dan menghasilkan uang yang lebih banyak lagi untukku!” Carlos tertawa mendengar itu. “Oh, Madame, anda sangat licik!” Shaukia pun ikut tertawa mendengar ucapan Carlos tersebut.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD