Devina masuk ke ruangan putrinya dan menatap wajah pucat Qiara yang benar-benar tak berdaya, di saat seperti ini, Devina sangat ingin mendekatkan Qiara dengan papanya, namun karena egoisnya dalam hati membuat putrinya seperti ini. Temmy dan Pelinda masuk ke ruangan Devina dan menatap wajah Qiara. “Tem, Lin, makasih banyak, ya,” ucap Devina. “Dev, apa nggak sebaiknya kamu mempertemukan Qiara dan ayahnya?” Devina menggelengkan kepala dan berkata, “Nggak perlu, Lin. Kalian harus ingat, bahwa Zein udah nikah, dan aku nggak mau menjadi penghalang di pernikahannya.” “Dan … kamu juga harus ingat, kamu masih istrinya, istri pertamanya, tak ada perceraian di antara kalian berdua,” sambung Temmy. “Tem, aku mohon, sekali lagi aku meminta kalian untuk memahami keputusanku.” “Baiklah. Maafin kami, kami