Zein masuk ke kamar Devina dan Qiara, lalu menghampiri kedua orang yang ia sayang itu, lalu menatap wajah Devina yang sudah tertidur pulas, Zein menyelimuti Devina dan Qiara. Malam telah menunjukkan pukul 11, namun Zein belum mengantuk. Zein mengecup puncak kepala putrinya dan berganti mengecup puncak kepala istrinya, lalu membelai keduanya dan ia melangkah meninggalkan kamar tersebut. Setelah terdengar pintu kamar tertutup, Devina membuka pejaman matanya dan menitikkan air mata, ia berada di fase yang sulit, ia ingin bersama putri dan suaminya, namun sudah sangat lama mereka tak bersama, ada rasa aneh yang hadir di antara keduanya. Lalu, Zein sudah menikah dengan Rahelia, pantaskah ia menjadi duri? Devina menatap wajah Qiara dan mengelus pipi putrinya, karena Qiara di besarkan olehnya, Qi