Bab 16. Kemarahan Rea

1277 Words
Sepanjang perjalanan menuju ke minimarket, Rea terus saja menggerutu kesal. Mengingat sikap cuek Mike tadi. Rea merasa Mike hanya mempermainkan dirinya saja semalam. Nyaris saja ia tertipu dengan wajah seriusnya yang terlihat begitu meyakinkan. Kala memintanya untuk menjadikannya kekasihnya dan hanya satu-satunya wanita di sisinya.  Karena kenyataanya, Mike hanyalah seorang playboy. Entah mengapa Rea begitu kesal mengingatnya.  Karena kekesalannya yang tak berdasar pada Mike. Rea tidak memperhatikan jalanan. Ia menabrak seseorang yang sedang berdiri di pinggir jalan dan sibuk menelpon seseorang. Nyaris saja ponselnya jatuh.  “Aduh, maaf....maaf, saya tidak sengaja,” sesal Rea yang berhasil menangkap ponsel orang yang baru saja ia tabrak.  Rea menegakkan tubuhnya dan mengulurkan ponsel tersebut ke pemiliknya yang terdiam melihat wajah Rea. Seakan-akan tengah mengingat-ingat di mana ia pernah melihat wajah cantik Rea.  “Maaf sekali lagi. Saya permisi,” pamit Rea setelah ponselnya di terima oleh pemiliknya.  Tanpa menunggu lagi jawaban orang yang ia tabrak. Sementara orang tersebut masih terbengong menyaksikan kepergian Rea.  Otaknya ia paksa untuk mengingat-ingat di mana ia melihat wajah cantik Rea. Dan ketika ia teringat, Rea telah menghilang dari pandangannya.  “Sepertinya itu calon istrinya Kean. Tapi kok bajunya seperti itu, sih? Ah, apa aku salah mengenali orang,” gumam Andre yang masih mencari ke mana Rea menghilang.  Andre tidak yakin pada asumsinya jika gadis yang baru saja ia temui tadi adalah Edrea Ananta Pradipta. Pewaris tunggal kerajaan bisnis terbesar di Indonesia.  Sebab, melihat penampilan Rea tadi yang tampak biasa serta sangat sederhana. Maka dari itu ia tidak yakin jika gadis tadi adalah Rea. Anak tunggal orang terkaya di Jakarta.  #####  Sementara Rea bekerja dengan perasaan kesal. Mike di rumah sedang bahagia karena bisa menyalurkan hasratnya kepada Sarah, wanita yang ia kencani kurang lebih satu minggu sebelum ia babak belur di hajar oleh anak buah bos Rocky.  Mike tak peduli pada larangan Rea agar tidak membawa kekasihnya ke rumah. Ia yakin sekali jika Rea hanya menggertaknya saja. Karena Mike yakin jika Rea jatuh hati padanya.  “Sayang,” rengek Sarah manja di pelukan Mike.  Keduanya sedang duduk di sofa ruang tengah sambil menikmati teh dan camilan yang Sarah bawa.  “Hm,” sahut Mike malas sembari menikmati camilannya.  “Kenapa kamu tidak menghubungi aku saja saat sakit? Aku kan bisa merawatmu, sayang. Dari pada kamu di sini, berdua dengan cewek lain. Aku nggak suka,” sewot Sarah merajuk.  Mike tak menyahut, terlalu malas menanggapi perkataan Sarah. Karena ia tidak ingin tinggal di apartemen Sarah yang sering kali ramai oleh teman-temannya.  Merasa tak mendapatkan jawaban, Sarah memegangi wajah Mike dengan kedua tangannya dan mengalihkannya ke arahnya. Lalu mengecupnya sekilas.  “Jawab, dong. Kenapa diam aja? Apa kamu lebih suka di rawat sama gadis itu dari pada aku, pacar kamu sendiri?” rajuk Sarah berpura-pura marah dengan bertingkah laku seperti anak kecil. Berharap agar Mike memujinya lucu dan menggemaskan.  Tapi sayangnya, Mike tak peduli sama sekali padanya.  “Karena gue nggak mau di rawat sama Lo. Temen Lo, entah cowok atau pun cewek sering making love di apartemen Lo kan sama pasangannya? Gue sakit dan butuh istirahat, bukannya harus dengar orang mendesah setiap harinya,” balas Mike ketus, seraya melepaskan tangan Sarah dari wajahnya. “Tapi kamu mau di rawat sama cewek pekerja minimarket itu? Lagi pula, pasti jauh lebih cantik dan kaya aku dari pada dia?” geram Sarah yang tak rela, Mike lebih memilih untuk berada di rumah kecil dan sederhana ini.  Dari pada tinggal di apartemen mewahnya. Dan lagi, ia kekasihnya. Seharusnya Mike bisa lebih memilih dirinya, Jika di bandingkan dengan gadis yang Sarah tak tahu seperti apa. Entah cantik atau jelek. Namun ia yakin jika gadis itu jelek. Terbukti dari Mike yang masih menginginkannya untuk bercinta.  Karena dari yang Sarah tahu, dari mantan-mantan kekasihnya. Mike tidak akan bercinta dengan gadis yang jelek menurutnya. Selera Mike terhadap gadis sangat tinggi. Sarah merasa bangga karena Mike menjadikannya sebagai kekasihnya.  “Bukan dia yang mau rawat gue? Tapi gue yang maksa dia untuk merawat gue. Kalau Lo banyak protes lagi. Lebih baik kita putus. Gue nggak butuh cewek yang cerewet kayak nenek, buat jadi pacar gue. Ngerti?” tegas Mike dengan tatapan tajamnya.  Membuat Sarah terpaksa mengangguk. Ia tidak mau melepaskan Mike saat ini. Karena dengan adanya Mike, ia bisa dengan bangga memamerkannya ke semua teman-temannya. Sebab ia berhasil membuat Mike yang notabenenya terkenal sebagai fotografer paling tampan pun menjadi miliknya.  “Maaf, sayang. Aku janji akan jadi cewek penurut yang kamu sukai. Jangan putusin aku, please!” mohon Sarah dengan tatapan memohonnya.  “Oke. Asalkan Lo nggak banyak bicara dan protes lagi dengan apa yang gue lakuin. Karena Lo hanya kekasih gue. Bukan orang tua gue. Sekarang Lo pesan makanan sana, gue lapar, nih,” titah Mike kepada Sarah sambil tersenyum tipis dan mengecup keningnya.  Membuat Sarah sangat bahagia mendapatkan perlakuan manis Mike kepadanya. Karena biasanya, Mike akan bersikap ketus dan jutek jika bersamanya. Kecuali di ranjang. Mike selalu bisa mengendalikan siapa pun lawannya.  “Iya. Kamu mau makan siang apa?” Sarah mulai sibuk mencari menu makan siang mereka. Sementara Mike tersenyum menyeringai.  Baginya, Sarah hanya gadis bodoh yang begitu mencintainya. Menuruti semua perintahnya, tanpa bisa melawan.  ‘Apakah cinta memang membuat orang menjadi bodoh?’ benak Mike yang juga memikirkan dirinya sendiri yang berubah saat berada di dekat Rea.  Mike yang selalu jarang berbicara. Tiba-tiba saja berubah menjadi cerewet. Bahkan selalu mengatakan hal yang berlawanan dengan kebiasaannya. Menjadi suka sekali membuat Rea kesal pastinya. Entah mengapa, hal itu menjadi kesenangan tersendiri baginya. Melihat wajah kesal dan bibir mengerucut lucu milik Rea.  Setelah makan siang bersama. Mike masih duduk santai di sofa, sementara Sarah sedang mandi di kamar mandi yang biasanya digunakan oleh Mike. Karena tadi, Sarah sempat ingin masuk ke dalam kamar Rea. Tapi Mike dengan tegas melarangnya.  Mike hanya tidak ingin mengganggu privasi Rea yang tampaknya sangat terjaga olehnya. Itu dari yang ia amati belakangan ini. Selama tinggal di rumah Rea. Rea sangat suka sekali berada di dalam kamarnya. Kecuali saat makan.  Mike hanya belum menemukan rahasia yang tersembunyi di balik lemari baju Rea saja. Karena di balik lemari tersebut. Akan ada tangga yang menghubungkan ke loteng. Di mana, di atas sana. Banyak sekali barang-barang yang tidak pernah bisa Rea lupakan hingga saat ini.  Banyak foto-foto yang tergantung di dinding kamar atas. Tentang siapa sosok yang selama ini selalu menjadi alasan Rea kerap kali bermimpi buruk.  ### Rea pulang ke rumah dengan rasa kaget yang luar biasa. Melihat Mike yang hanya Shirtless, sedangkan kekasihnya yang masih memakai handuk basah di kepalanya. Menjadi bukti jika mereka baru saja melakukan hal yang kini ada di pikirannya.  “Re, Lo sudah pulang?” sapa Mike santai dengan senyum manisnya.  Melihatnya, Rea begitu emosi. Di tambah lagi dengan gaya angkuhnya, Sarah malah memeluk lengan Mike manja. Seolah-olah ingin menunjukkan kepada dirinya. Bahwa Mike adalah miliknya.  “Cepat pergi dari rumah gue! Gue nggak Sudi rumah gue Lo jadikan tempat m***m. Pergi!” teriak Rea penuh amarah. Dengan mata yang menyorot tajam ke arah Miek dan Sarah yang terlonjak kaget dari duduknya.  Mike tak menyangka bahwa Rea akan semarah ini. Akibat ulahnya. Mike dengan cepat segera meloncat ke arah Rea dan memegangi tangan gadis itu.  Memohon agar tidak di usir, “Re, gue mohon jangan usir gue. Lo nggak harus semarah ini, kan? Lagian kita nggak berbuat apa-apa kok, super deh,” mohon Mike dengan panik dan berusaha untuk meredam amarah Rea.  Tapi Rea tak lagi peduli. Dengan kasar dia mengibaskan tangan Mike di lengannya. Lalu menunjuk ke arah pintu rumah sembari menundukkan kepalanya.  “Lo pergi dari sini dan bawa cewek Lo ini. Gue nggak mau lagi lihat wajah kalian di rumah gue. Cepat pergi!” teriak Rea dengan suara yang nyaring, memekakkan telinga siapa saja yang mendengarnya. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD