“Kenapa kamu mau melakukannya?” Rhe balik bertanya. “Kamu sungguh tidak mengerti maksudku???” Barra ingin tertawa keras, tapi ia menahannya. Oh.. Inka, I feel you.. Detik itu, Barra turut merasakan kekesalan Inka pada Rhe. “Rhe, kamu sungguh-sungguh tidak bisa memahami sinyal. Sepertinya siapapun harus mengungkapkan isi kepalanya dengan jelas dan spesifik padamu..” Barra menggelengkan kepalanya dan tersenyum. “Sepertinya begitu.. “ Rhe mengangguk setuju. Barra kembali tertawa, ia terbahak-bahak dengan keras melepaskan segala emosinya.. “Dan, seseorang seperti kamu ingin mengambil spesialisasi psikiatri? Ini sulit dipercaya..!” Rhe ikut tertawa.. “Tidak cocok ya?” Barra menoleh dan mengelus rambut Rhe pelan, “Kurang cocok sepertinya..” Rhe diam, ia berdebar.. Lagi-lagi Barra mem